Find Us On Social Media :

Malaysia Mulai Resah Kalah Start dengan Para Pebulu Tangkis Indonesia

Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) mulai resah ketika mengetahui bahwa para pebulu tangkis Indonesia sudah kembali melaksanakan latihan di pelatnas.

SportFEAT.COM - Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) mulai resah ketika mengetahui bahwa para pebulu tangkis Indonesia sudah kembali melaksanakan latihan di pelatnas.

Di tengah jeda kompetisi akibat virus Corona, BAM juga diselimuti kekhawatiran oleh hal lain.

BAM merasa kalah start dengan para pebulu tangkis Indonesia yang sudah kembali terlihat menjalani latihan di pelatnas dalam skala kecil.

Pelatnas PBSI memang telah kembali menggelar sesi latihan ringan, terutama latihan fisik di gym sejak 13 April lalu.

Baca Juga: Putuskan Pensiun, Rival Bebuyutan Marcus/Kevin Ini Akui Mentalnya Sudah Tak Lagi Sekuat Dulu

Saat ini, secara keseluruhan PBSI tengah meliburkan pemain. Namun pelatnas PBSI rencananya akan kembali menggelar latihan setelah hari Lebaran.

Hal tersebut rupanya cukup mengganggu BAM lantaran pelatnas Malaysia masih belum bisa menggelar aktivitas apapun di sana.

Pasalnya, pemerintah Negeri Jiran masih menerapkan kebijakan pembatasan sosial yang diperpanjang sampai 12 Mei 2020.

Sekretaris Jenderal BAM, Kenny Goh menuturkan bahwa pihaknya juga berharap bisa segera menggelar latihan kembali demi mengembalikan performa para pebulu tangkis mereka.

"Kami tahu beberapa negara sudah kembali menggelar latihan dalam skala kecil, dan tentu saja, kalau memungkinkan pun kami juga ingin melakukannya," ucap Kenny Goh dilansir SportFEAT.com dari The Star."Tapi saat ini kami belum bisa karena kebijakan pemerintah kami, keselamatan dan keamanan pemain menjadi prioritas kami saat ini," imbuh Kenny.Lebih lanjut, Kenny Goh menuturkan bahwa saat ini pihaknya sedang berupaya mendiskusikan wacana untuk tetap mendapat lampu hijau dalam menggelar latihan.

Baca Juga: Jelang Olimpiade Tokyo 2020, Viktor Axelsen Sudah Dapat Dua Kado Manis Tahun Ini"Kami telah membahas masalah ini dengan Dewan olahraga Nasional (NSC) Malaysia dan mengusulkan agar pelatihan dilakukan tapi dalam prosedur operasi standar (SOP) yang diberikan," ucap Kenny."Diantaranya ada SOP soal pembatasan jumlah pemain dan pelatih di lapangan latihan, berlatih dengan menjaga jarak dan semua pemain akan kembali menjalani uji tes sebelum diixinkan melakukan latihan," kata dia.Andaikan usulan tersebut berhasil, BAM telah berencana untuk memprioritaskan para pemain yang diprediksi lolos Olimpiade Tokyo 2020.

Baca Juga: Pemain Ganda Putri Indonesia Rasakan Dampak Positif Pandemi COVID-19, Kok Bisa?"Jumlah pemain kami ada 120 pemain dan pelatih dari seluruh departemen, termasuk tim junior. Sedangkan pemain yang diprediksi ikut Olimpiade hanya 20 persen dari jumlah itu," jelas Kenny."Tidak boleh ada waktu yang disia-siakan, akan memakan waktu cukup lama bagi mereka agar bisa mendapatkan kembali peak performance mereka dan kondisi fisik optimal setelah lama absen berkompetisi,""Meski sampai Agustus 2020 nanti tidak ada turnamen apapun, mereka tetap memiliki banyak hal yang harus dilakukan," tandasnya.(*)