Find Us On Social Media :

Luis Milla Curhat ke Media Spanyol soal Kariernya yang Berantakan usai Didepak Indonesia

Eks pelatih timnas Indonesia, Luis Milla.

SportFEAT.COM - Eks pelatih timnas Indonesia, Luis Milla, menceritakan kehidupannya usai tak lagi melatih timnas Indonesia kepada media asal Spanyol, As.

Luis Milla sempat mencuri perhatian pecinta sepak bola tanah air setelah dirinya menerima tawaran menjadi pelatih timnas Indonesia.

Arsitek asal Spanyol itu setidaknya berhasil membawa perubahan signifikan terhadap pola permainan yang diusung timnas Indonesia.

Di tangan Luis Milla, tim Garuda menjelma menjadi sebuah kesebelasan atraktif dengan gaya bermain umpan pendek nan cepat khas tiki-tika.

Baca Juga: Meski Baru 3 Kali Bermain, Pelatih Persib Bandung Beberkan Laga yang Paling Berkesan Musim Ini

Selain itu, eks pemain Real Madrid dan Barcelona itu juga mempunyai andil besar dalam pencetusan filosofi sepak bola nasional filanesia.

Prestasi terbaik Luis Milla yang diberikan untuk timnas Indonesia adalah saat berhasil meraih medali perunggu SEA Games 2017 dan mencapai babak 16 besar Asian Games 2018.

Karier Milla bersama skuad Garuda harus berakhir pada akhir 2018 setelah PSSI memutuskan untuk tak memperpanjang masa baktinya.

Setelah hampir dua tahun tak merasakan sensasi berada di pinggir lapangan, Luis Milla curhat ke media Spanyol, As.

Baca Juga: Lepas dari Timnas Indonesia, Luis Milla: Saya Seperti Keluar dari Zona Pasaran Pelatih

Milla menyatakan dirinya sangat rindu kembali melatih, meskipun saat ini banyak diundang sebagai komentator dan analis pertandingan.

"Sebelum keadaan (pandemi COVID-19) ini, saya adalah komentator dan faktanya memang saya menyukainya, berdebat dan menganilisis pertandingan, tetapi sejujurnya yang saya inginkan adalah melatih," ujar Luis Milla dikutip BolaSport.com dari AS.

"Pengalaman terakhir saya di timnas Indonesia, di mana itu satu setengah tahun yang lalu, sementara di Spanyol dengan Real Zaragoza yang empat tahun lalu," tambahnya.

Lebih lanjut, pria berusia 53 tahun itu juga mengakui kariernya hancur sebagai pelatih usai didepak oleh Indonesia.

"Ketika petualangan saya selesai dengan Indonesia dan memutuskan untuk kembali ke Spanol, saya merasa tertinggal, tak diperhitungkan lagi di bursa pelatih," ujarnya.

"Sehingga saya berharap mendapat peluang baru di pasar saya, yakni Divisi kedua Liga Spanyol, ketika kondisi (pandemi COVID-19) ini berakhir."

"Dan jika tidak, saya memiliki kemungkinan-kemungkinan lain untuk bisa mendapat kesempatan melatih seperti saat di Uni Emirat Arab atau Indonesia," tambahnya.

Baca Juga: Sudah Bebas Virus Corona, Vietnam Siap Jadi Negara Asia Tenggara Pertama yang Lanjutkan Kompetisi

Terlepas dari itu, Luis Milla mengakui bahwa sepak bola Asia masih tertinggal jauh dibanding sepak bola Eropa.

"Secara gambaran seluruh sepak bola di Asia masih sangat jauh levelnya ketimbang di Eropa. Memang benar ada banyak tingkatan berbeda yang ada di sepak bola Asia," kata Milla.

"Mereka dalam jalur yang tepat, namun pada kecepatan berbeda, di atas segalanya yang mereka harus lakukan adalah memilih pelatih yang mencarikan formula terbaik untuk sepak bola mereka, bukan mencari pelatih yang terbaik," ujarnya

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on