SportFEAT.COM - Turnamen bulu tangkis ditakutkan akan mengalami penurunan minat jika wacana perubahan skor dan penggunaan shuttlecock sintetis benar-benar diterapkan.
BWF sudah memiliki dua wacana besar yang dianggap mampu menghadirkan warna baru bagi kompetisi bulu tangkis.
Satu wacana adalah soal perubahan skor, dari sistem poin 21x3 menjadi 11x5.
Sedangkan satu wacana lainnya adalah penggunaan shuttlecock sintetis.
Terkait penggunaan shuttlecock, BWF berencana ingin menerapkannya secara resmi pada beberapa jenis turnamen yang telah disepakati, pada 2021 mendatang.
Baca Juga: Siap Lanjutkan Kompetisi, Begini Cara Vietnam Bisa Bebas Virus Corona
Adapun soal perubahan skor 11x5, BWF sebenarnya sudah mendapat penolakan pada 2018 lalu.
Namun Presiden BWF, Poul-Erik Hoyer Larsen masih terlihat getol untuk mewujudkan wacana tersebut.
Melihat wacana tersebut, salah satu legenda tunggal putra bulu tangkis Malaysia, Rashid Sidek merasa sedikit pesimistis.
Rashid Sidek justru menuturkan bahwa adanya wacana demikian bisa mengancam daya tarik bulu tangkis yang sejatinya sudah mulai dikenal luas di berbagai belahan dunia."Saya tahu BWF ingin membuat suatu hal baru dalam olahraga ini, tapi kenapa harus mengubah sesuatu yang sudah diterima baik selama ini?" ucap Rashid Sidek dilansir SportFEAT.com dari NST.Salah satu rumor yang bergulir terkait dua wacana tersebut adalah untuk membuat pertandingan bulu tangkis tidak memakan durasi yang lama.
Baca Juga: Kevin Sanjaya Ungkap Sikap Lawan yang Bisa Memancing Aksi TengilnyaShuttlecock sintetis diketahui bisa memangkas waktu lantaran jalannya shuttlecock terasa lebih kencang.
Pun demikian dengan perubahan skor 11x5. Namun sistem skor 11 poin dengan 5 gim tersebut di sisi lain juga dikhawatirkan membuat pemain belum in tapi sudah harus berganti gim."Saya merasa pertandingannya nanti akan sangat berubah drastis bagi para pemain yang sudah akrab dengan shuttlecok bulu angsa," kata Rashid."(Soal perubahan sistem skor) Padahal saya tidak pernah melihat ada orang yang protes kalau nonton tenis yang selama itu, atau bahkan kriket," ucap dia.
Baca Juga: Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendra Dicap sebagai Lawan yang Sulit Dikalahkan oleh Mathias Boe
Sementara itu, Rashid juga menilai bahwa wacana yang direncanakan BWF tidak cukup tepat apabila diterapkan para para pemain senior.Alangkah lebih baik untuk menerapkan setiap perubahan drastis demikian pada para pemain di level junior.
Baca Juga: Satu Pukulan Tinju Muhammad Ali Pernah Bikin Tiger Woods Kesakitan di Sebuah Lobi Hotel"Kalau memang sangat ingin membuat perubahan, sebaiknya diterapkan untuk level junior saja," tukasnya."Bulu tangkis sejatinya merupakan olahraga yang sudah cukup tua dan mampu bertahan sampai saekarang, sudah punya identitas sendiri. Dan kami tidak ingin bulu tangkis kehilangan itu," imbuh peraih medali perunggu Olimpiade Atlatna 1996 itu.(*)