SportFEAT.COM - Pemain Perak FA, Ahmad Khairil Anuar Zamri, memilih melakukan aktivitas berbeda setelah kompetisi Liga Malaysia dihentikan karena COVID-19.
Pandemi COVID-19 alias virus corona telah menyebabkan beberapa agenda terhenti.
Salah satu yang terdampak dari ganasnya virus yang pertama kali di Wuhan, China ini adalah kompetisi Liga Malaysia.
Karena hal itu, otoritas sepak bola Negeri Jiran memutuskan untuk menghentikan sementara kompetisi.
Dengan berhentinya kompetisi membuat para pemain yang memperkuat klub-klub Liga Malaysia menganggur.
Baca Juga: Tak Bisa Pulang Kampung, Pemain Legendaris Timnas Indonesia Curhat ke Media Malaysia
Banyak cara yang dilakukan para pemain untuk mengisi waktu luang akibat menganggur karena penghentian kompetisi.
Pemain Perak FA, Akhmad Khairil Anuar Zamri, memilih cara berbeda yakni dengan berjualan sate.
Pemain yang akrab disapa Beto itu mengaku memilih kegiatan tersebut untuk menambah penghasilan keluarga di tengah waktu luang seperti saat ini.
Uniknya, Akhmad menjual sate dengan metode Cost on Delivery alias COD selama bulan puasa ini.
Baca Juga: Mantan Pelatih Timnas Bongkar Kebiasaan Buruk Masyarakat Indonesia ke Media Asing
"Dalam bulan Ramadan ini, saya membantu keluarga menjual sate," kata Akhmad, dikutip SportFEAT.com dari Stadium Astro.
"Saya dan Saya dan para pekerja membuat pengiriman ke rumah dan sejauh ini, untungnya responnya cukup menggembirakan."
Meski untuk saat ini dirinya fokus berjualan sate, Akhmad mengaku tak pernah menyampingkan pekerjaan utamanya sebagai pesepak bola.
Baca Juga: Curi Perhatian, Pemain Muda Ini Sempat Ingin Dibawa Francesco Totti ke AS Roma
Untuk menjaga kebugaran selama masa pandemi, pemain yang berposisi sebagai gelandang ini tetap berlatih.
Hanya saja, Akhmad melakukan aktivitas latihan pada malam hari.
"Saya ubah waktu latihan ke waktu malam, jadi dapat membantu keluarga pada waktu siang," ucapnya lagi.
Baca Juga: Pengakuan Mantan Bintang Persib yang Kerasan Merumput di Azerbaijan Ketimbang Indonesia
Lebih lanjut, Akhmad berharap kompetisi segera dapat kembali berjalan normal.
"Memang benar bahwa semua pemain mengharapkan kompetisi mereka berlanjut tetapi ini adalah hal yang baik dan buruk," ucap Akhmad.
"Jika terus berlanjut, itu dapat meningkat atau berulang. Jadi, jika itu tidak hilang, kasihan pemain yang telah menyelesaikan kontrak. "