Find Us On Social Media :

Ketimbang Mike Tyson, Lennox Lewis Justru Lebih Kesulitan Lawan Sosok Satu Ini

Petinju legendaris Inggris, Lennox Lewis, lebih takut saat melawan Evander Holyfield daripada Mike Tyson.

SportFEAT.COM - Petinju legendaris asal Inggris, Lennox Lewis, lebih takut saat melawan Evander Holyfield daripada Mike Tyson.

Lennox Lewis sudah merasakan adu jotos di atas ring tinju dengan dua nama besar seperti Mike Tyson dan Evander Holyfield.

Mike Tyson dan Evander Holyfield dulunya merupakan dua petinju yang pernah terlibat pertandingan kontroversial.

Salah satu penyebabnya adalah kegarangan Mike Tyson yang pernah menggigit telinga Evander Holyfield.

Baca Juga: Anthony Joshua Anggap Mike Tyson dan Floyd Mayweather Pembuka Jalan Kesuksesannya

Meski dikenal sebagai petinju menyeramkan, nyatanya sosok Mike Tyson tidak lebih ditakuti ketimbang Holyfield.

Setidaknya itulah yang ada dalam benak Lennox Lewis.

Lennox Lewis mengaku bahwa ia merasa jauh lebih sulit dalam mengalahkan Holyfield.

"Banyak yang terkejut saat saya bilang bahwa (Holyfield) adalah lawan terberat saya," ucap Lennox Lewis dilansir SportFEAT.com dari Talk Sport.

"Jangan bingungm pertandingan tersulit saya memang masih Ray Mercer. Tapi ketika anda melihat lebih dalam alasan kenapa saya bilang lawan saya yang paling berat adalah Holyfield, anda pasti bisa merasakannya," kata dia.

Lennox Lewis sendiri pernah dua kali berjumpa dengan Holyfield.

Baca Juga: Legenda UFC Ini Curigai Alasan Khabib Nurmagomedov Ogah Rematch Lawan Conor McGregor

Satu pertarungan dinyatakan seri, satu pertarungan dimenangkan Lewis.

Ada beberapa alasan yang membuat Lewis mengganggap demikian.

Mantan juara dunia kelas berat itu mengatakan, bahwa keahlian Holyfield yang memetik kesuksesan di kelas penjelajah (kelas ringan dan berat) adalah salah satunya.

Baca Juga: Justin Gaethje Pesimistis Bisa Tumbangkan Khabib Nurmagomedov Andai Tidak Lakukan Satu Hal

"Holyfield itu mirip seperti saya. Memiliki riwayat karier yang panjang dari amatir sampai profesional. Dia mulai bertinju sejak usai 8 tahun dan merupakan peraih medali perunggu Olimpiade 1984," kata Lewis.

"Sebelum dia pindah ke kelas berat, dia adalah petinju yang sukses di kelas penjelajah, itu tidak diragukan lagi. Bisa dibilang dia adalah petinju terbaik di kelas tersebut,"

"Sulit rasanya untuk membantah prestasi yang ia miliki di atas ring tinju. Pada akhirnya, dia adalah satu-satunya petinju yang sudah melakoni 24 ronde melawan saya," ucap Lewis lagi.

(*)