SportFEAT.COM - Ada cerita menarik di balik nomor punggung unik 1+ 8 milik mantan striker Inter Milan asal Chile Ivan Zamorano.
Di era sepak bola modern, nomor punggung merupakan hal yang penting bagi pesepak bola.
Kini, nomor punggung bukan hanya menjadi penanda di lapangan, melainkan sebagai identitas diri, merk dagang hingga kepercayaan.
Sebagai contohnya adalah Cristiano Ronaldo yang melekat dengan nomor punggung 7.
Dengan nomor punggung itu, Ronaldo mendapat julukan CR7, yang di mana pada akhirnya ia patenkan sebagai merk dagang miliknya.
Namun pengalaman berbeda justru dialami oleh Ivan Zamorano.
Baca Juga: Rekan Bisnis Ganja Mike Tyson Tertarik Sponsori Tim Rival Sekota Liverpool
Mantan striker Inter Milan itu terkenal dengan nomor punggung yang sangat ikonik 1+8.
Cerita unik dialami Zamorano hingga bagaimana dirinya bisa dikenang sebagai pemilik nomor punggung ikonik 1+8.
Peristiwa itu terjadi pada 1998 saat klubnya Inter Milan mendatangkan Roberto Baggio ke Giuseppe Meazza.
Nerrazurri member Baggio nomor punggung 10, yang notabene saat itu sudah memiliki tuan yakni Ronaldo Luiz Nazario.
Penyerang asal Brasil itu bersedia memberikan nomor 10 jika mendapatkan nomor punggung sembilan milik Ivan Zamorano.
Ronaldo meminta nomor tersebut karena sesuai dengan yang ia kenakan saat dirinya berkostum timnas Samba.
Tanpa terduga, Zamorano secara sukarela menghibahkan nomor punggung yang telah menjadi ciri khasnya saat itu dan memilih nomor baru 18.
Uniknya, agar identitasnya sebagai pemilik nomor punggung 9 hilang, eks penyerang Real Madrid itu tak kehilangan akal.
Dirinya meminta klub untuk membuat jersey bernomor punggung 18 diberi atribut + sehingga menjadi 1+8.
Artinya, Zamorano tetap menggunakan nomor punggung sembilan (1+8=9).
Inter MilanGreat Pic Of Ronaldo & Ivan Zamorano pic.twitter.com/zEruaJVYOf
— Superb Footy Pics (@SuperbFootyPics) April 4, 2020
Pelatih Inter Milan kala itu, Luigi Simoni, mengaku peristiwa itu sangat langka terjadi.
Simoni juga memuji aksi yang dilakukan oleh Zamorano karena hal itu sudah cukup membuktikan bahwa mantan anak asuhnya itu sangat mencintai klub.
“Saya masih ingat saat itu. Memang sedikit unik. Namun, itu membuktikan bahwa Ivan memang mencintai klub," kata Simoni, dikutip SportFEAT.com dari Planet Football.
"Saya masih ingat bagaimana dia mengatakan kepada teman-teman satu tim bahwa setiap pertandingan seperti perang.
"Karena itu, harus ada yang berkorban agar tujuan peperangan tercapai. Dalam hal ini (nomor punggung) dialah yang memilih menjadi korban,” imbuhnya.
Ivan Zamorano tercatat pernah membela panji klub rival sekota AC Milan itu selama lima musim.
Prestasi terbaik ia berikan untuk Inter Milan adalah menjadi juara di ajang Piala UEFA pada musim 1997-1998.
Pria kelahiran 18 Januari 1967 itu juga berhasil mengoleksi 41 gol dan tiga assists dari total 150 laga bersama Nerrazurri.
Hingga saat ini, Zamorano masih dikenang oleh para pendukung setia peraih 18 kali juara Serie A itu.
Baca Juga: Luis Milla Jadi Sorotan Media Vietnam usai Bicara Soal Kualitas Pemain Timnas Indonesia
Bahkan, di museum klub yang berada di Stadio Giuseppe Meazza terpampang foto Zamorano lengkap dengan nomor ikonik miliknya 1+8.
“Saya hanya bisa mengatakan bahwa saya berterima kasih kepada para pendukung Internazionale," ungkap Zamorano di situs resmi I Nerazzurri pada 2015.
"Saya tidak menyangka mereka masih mengingat saya. Itu membuktikan bahwa tidak sia-sia saya sangat mencintai klub ini."
Baca Juga: Mantan Pemain Paris Saint-Germain Sebut Ronaldinho Lebih Mempesona Ketimbang Lionel Messi