Memasuki ronde keempat, Gaethje dan Ferguson terlibat dalam jual beli serangan, namun tak memberi kerusakan berarti.
Pukulan keras Gaethje sebenarnya mampu membuat goyah Ferguson lagi pada menit ketiga.
Akan tetapi, petarung berusia 36 tahun itu masih bisa bangkit.
Empat menit duel berlangusng, Ferguson belum sekal pun memberikan serangan fatal kepada Gaethje.
Sebaliknya, Gaethje justru sempat melayangkan tendangan pendek yang berhasil membuat goyah Ferguson ketika ronde keempat hampir berakhir.
Baca Juga: Jawaban Conor McGregor Setelah Dapat Tantangan Duel Oscar De La Hoya
Memasuki ronde kelima, kedua petarung memilih untuk bertahan sebelum akhirnya Gaethje berhasil mendaratkan pukulan kombinas ke arah kepala Gaethje.
Dua menit pasca berjalannya ronde kelima, Ferguson kembali terkena pukulan hingga membuatnya goyah.
Lagi, Gaethje melancarkan pukulan kombinasi ke arah ferguson hingga membuat petarung asal Amerika Serikat itu terlihat sedikit goyah.
Ferguson pun akhirnya dinyatakan kalah dari Gaethje setelah tak mampu melanjutkan laga.
The champ making the case for some bonuses to go along with his new hardware! ???????? @Justin_Gaethje #UFC249 pic.twitter.com/IXaoT6UMXG
— UFC (@ufc) 10 Mei 2020
Kemenangan Justin Gaethje atas Tony Ferguson ini membawa The Highlight menjadi juara interim kelas ringan UFC.
Gaethje juga berhak menantang sang juara bertahan Khabib Nurmagomedov pada duel perebutan sabuk juara dunia kelas ringan.
Selain menjadi penantang nomor satu Nurmagomedov, Gaethje juga berhasil menghentikan rekor 12 kemenangan beruntun milik Ferguson.
Baca Juga: Justin Gaethje Punya Permintaan Aneh pada Tony Ferguson Jelang Pertarungan UFC 249