SportFEAT.COM - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengakui memang ada keterlambatan gaji tim pelatih timnas Indonesia.
PSSI mendapatkan masalah di tengah situasi pelik akibat pandemi COVID-19 ini.
Otoritas sepak bola tertinggi tanah air itu mengakui bahwa memang terjerat masalah gaji untuk tim pelatih timnas Indonesia.
Perihal keterlambatan gaji pelatih tim Garuda mulai terungkap setela asisten pelatih Nova Arianto "curhat".
Mantan pemain Persib Bandung itu sebelumnya mengaku, PSSI bakal membayar gajinya pada 5 Mei 2020.
Baca Juga: Selesaikan Wajib Militer sebagai Juara, Son Heung-min Terbukti Bisa Jadi Tentara Hebat
Nova Arianto menyadari mungkin saja keterlambatan gaji itu karena pandemi COVID-19 di Indonesia.
Selain Nova Arianto, PSSI dikabarkan juga telat membayar gaji pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong dan stafnya asal Korea Selatan.
Plt Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Sanusi, mengakui memang ada keterlambatan gaji ke tim pelatih timnas Garuda.
Pria yang juga menjabat sebagai Exco PSSI itu mengatakan bahwa federasi sepak bola tanah air itu sedang mengalami krisis keuangan.
Baca Juga: Melihat Cara PSSI dalam Menindaklanjuti Proses Transfer Tiga Pemain Potensial Timnas Indonesia
“Saat ini PSSI lagi belum ada pendapatan,” kata Yunus Nusi, dikutip SportFEAT.com dari BolaSport.
“Jadi, bagian keuangan sedang mengatur tentang penggunaan dana, mana yang prioritas mana yang tidak.
"Sehingga semua bisa berjalan lancar," ucap Yunus Nusi menambahkan.
Yunis Nusi juga berjanji, PSSI akan segera melakukan pembayaran gaji ke tim pelatih timnas Indonesia termasuk Nova Arianto.
Saat ini, PSSI tengah menunggu bantuan dana dari federasi sepak bola dunia alias FIFA.
FIFA kabarnya siap menggelontorkan dana simpanan untuk dipakai para anggotanya termasuk PSSI.
Dari uang tersebut diharapkan bisa mengatur ekonomi PSSI di tengah pandemi COVID-19 alias virus corona.
"Ketua Umum PSSI (Moch Iriawan) tetap berusaha agar semua proses pembayaran teratasi dengan baik," tutup Yunus Nusi.
Baca Juga: PSSI Dapat Gelontoron Dana Rp 7, 7 Miliar dari FIFA di Tengah Pandemi COVID-19