Baca Juga: Striker yang Jadi Momok Indonesia di Final Piala AFF 2010 Akui Rindukan Berseragam Timnas Malaysia
Pertemuan antara Sergio Farias dan Shin Tae-yong terjadi di babak semi final pada 2009 lalu.
Sayangnya Farias dan Pohang Steelers harus menelan pil pahit di laga tersebut lantaran dikalahan Seongnam Ilhwa Chunma.
Gol semata wayang Mauricio Molina berhasil mengantarkan Seongnam Ilhwa Chunma ke partai final.
Namun, tim besutan Shin Tae-yong harus tumbang dari tangan Jeonbuk Motors di partai puncak.
"Soal Shin Tae-yong, kami hanya dua kali bertemu di semifinal saat itu," kata Sergio, dikutip SportFEAT.com dari Wartakota.
Farias beralasan saat itu timnya menderita kekalahan karena banyak menurunkan pemain pelapis menghadapi Seongnam Chunma.
Meski begitu, Sergio Farias juga menyadari bahwa Shin Tae-yong memang mempunyai kualitas jempolan.
"Saya ingat tim kami (Pohang Steelers) hanya memainkan banyak pemain cadangan. Tapi, saya akui dia memang pelatih yang bagus dan berkarakter," ucap Farias.
Baca Juga: Tak Ada Ronaldo dan Messi, Inilah 5 Besar Top Skorer Tendangan Bebas Sepanjang Masa
Terlepas dari itu, Sergio Farias sesumbar bahwa dirinya sebagai pelatih sukses ketika berkarier di Korea Selatan.
Pasalnya, pelatih berpaspor Brasil itu berhasil menyumbangkan banyak gelar bergengsi bagi Pohang Steelers.
"Saya berada di Korea Selatan selama lima tahun, saya memenangi semua kompetisi di negara itu," tutup Sergio Farias.
Selama di Korea Selatan, Farias berhasil meraih gelar juara K-League 2007, Korea FA Cup 2008, Korea League Cup 2009.
Kemudian ia sempurnakan dengan merengkuh titel Liga Champions 2009 dan menempati peringkat ketiga Piala Dunia Antarklub.
Untuk trofi individu, pelatih bertubuh gempal ini berhasil menjadi pelatih terbaik K-League pada 2007.
Baca Juga: Robert Alberts Khawatir Persib Bandung Kehilangan Sentuhan Terbaiknya Akibat Jeda Panjang Liga 1