Find Us On Social Media :

Calon Penerus Liliyana Natsir Ini Siap dan Tak Takut Saingi Senior di Level Tinggi

Pemain ganda campuran muda Indonesia, Indah Cahya Sari Jamil mengaku siap bersaing dengan senior di kompetisi yang lebih tinggi.

SportFEAT.COM - Pemain ganda campuran muda Indonesia, Indah Cahya Sari Jamil mengaku siap bersaing dengan senior di kompetisi yang lebih tinggi.

Indah Cahya Sari Jamil dikenal sebagai calon penerus Liliyana Natsir di sektor  ganda campuran Indonesia saat ini.

Pebulu tangkis spesialis ganda yang masih bermain di level junior itu mengungkap salah satu target dalam karier bulu tangkisnya saat ini.

Indah Cahya Sari Jamil memiliki harapan untuk bisa segera naik kelas menuju level permainan kelas dunia.

Baca Juga: Lupakan Permusuhan Sengit, Conor McGregor Haturkan Doa untuk Ayah Khabib Nurmagomedov yang Sedang Koma

Juara Dunia Junior 2018 tersebut berkeinginan untuk bisa segera bersaing dengan para seniornya, tentunya dalam kompetisi turnamen yang lebih bergengsi.

Saat ini, Indah yang berpasangan dengan Teges Satriaji Cahyo Hutomo memang masih melalang buana di turnamen level junior.

Namun, ia sudah menatap jauh targetnya kelak jika sudah naik ke kelas senior.

"Target saya tahun ini, semoga bisa bersaing sama yang di atas (senior)," ucap Indah dilansir SportFEAT.com dari Djarum Badminton, dalam sesi Instagram Live Badminton Indonesia.

"Kalau ada kesempatan, aku mau bersaing sama yang senior di turnamen yang lebih tinggi lagi," imbuhnya.

Nama Indah Cahya Sari Jamil memang terbilang cukup bersinar di level junior.

Sebelum bersama Teges, Indah pernah diduetkan dengan Leo Rolly Carnando dan memuncaki peringkat satu dunia level junior.

Baca Juga: Tak Banyak Berharap, Viktor Axelsen Sebut Kompetisi BWF 2020 Sudah 'Berakhir'

Duet Leo/Indah juga tak cuma berhasil jadi Juara Dunia 2018, tapi tahun lalu mereka juga menjadi Juara Asia 2019.

Kontribusi nyata Indah juga bisa terlihat tatkala ia memperkuat tim junior Indonesia pada Piala Suhandinata 2019.

Salah satu yang paling diingat adalah duet dadakan Indah dengan Daniel Marthin yang justru menjadi kartu As skuad Merah Putih dan sukses menjadi penyumbang angka kemenangan Indonesia.

Baca Juga: Nama Besar Taufik Hidayat Dipertaruhkan Usai Lontarkan Kritik Pedas ke Kemenpora

“Senang banget bisa dapat Piala Suhandinata, karena aku baru tahu setelah menang kalau piala itu sudah lama nggak kembali ke Indonesia," kata Indah.

Duet Leo/Indah sendiri memang mulai tahun ini resmi dipisah karena Leo sudah naik kelas ke level senior bersama Daniel Marthin.

Adapun bersama Teges, tahun ini Indah sudah menuai hasil yang cukup manis, yakni menjadi kampiun Dutch Junior 2020 dan German Junior 2020.

Soal tandem barunya dengan Teges, Indah mengaku tidak menemui kendala apapun.

"Teges bola atasnya kencang dan bagus, jadi aku enak di depannya, mau gimana-gimana mainnya tinggal dikomunikasikan saja di lapangan. Kalau Leo mainnya nggak langsung nyerang, dia bolanya lebih ngatur. Ya pokoknya ada plus minusnya lah,” jelas Indah.

Baca Juga: Dunia Belum Bebas Virus Corona, Atlet Anggar Sekaligus Peraih Medali Olimpiade Asal Jepang Ini Banting Setir Jadi Ojek Pengantar Makanan

Di sisi lain, tidak jauh berbeda dengan level senior, Indah juga menuturkan bahwa pesaing terkuat di level junior berasal dari China dan Jepang.

"Persaingan di junior sudah lumayan ketat, apalagi dari China dan Jepang. Lawan mereka itu nggak gampang, mainnya ulet dan penempatannya bagus-bagus," kata Indah.

(*)