SportFEAT.COM - Pembalap Repsol Honda, Marc Marqez akhirnya mengungkap dan menceritakan keadaa bahunya usai menjalani operasi akibat cedera.
Marc Marquez selama ini terus diam tentang keadaan fisiknya, khususnya setelah menjalani operasi bahu akhir tahun lalu.
Juara dunia enam kali itu bahkan lebih banyak angkat bicara tentang hal lain.
Namun, vakumnya kompetisi MotoGP 2020 akibat virus Corona, agaknya membuat Marquez pun mulai membuka diri.
Baca Juga: Manajer Khabib Nurmagomedov Anggap Conor McGregor Haus Perhatian
Marc Marquez merasa kondiri bahunya sudah jauh lebih baik.
Jeda kompetisi rupanya membuat Marquez punya waktu lebih banyak untuk recovery.
"Bahuku sudah benar-benar sembuh," ucap Marc Marquez dilansir SportFEAT.com dari Tuttomotoriweb.
"Sekarang saya rasa saya sudah bisa mengendalikan MotoGP secara normal," imbuhnya.
Marquez sempat tampil dalam keadaan kurang maksimal ketika menjalani rangkaian uji tes pramusim MotoGP 2020, awal tahun lalu.
Ia tak memungkiri bahwa saat itu kondisi bahunya membuat dia tak begitu maksimal.
Baca Juga: Kepala Pelatih Jepang Ikut Nyinyir Soroti Kepindahan Flandy Limpele ke Malaysia
Kini setelah menjalani proses pemulihan lebih makismal lantaran libur membalap, Marquez pun siap menyambut bergulirnya lanjutan MotoGP 2020.
Pembalap asal Spanyol itu bahkan tak segan untuk mengejar titel juara dunia ketujuh miliknya pada tahun ini.
"Saya ingin semuanya segera kembali normal, kami berharap akan bisa membalap lagi di bulan Juli," kata Marquez.
Baca Juga: Kehebatan Marc Marquez Mengangkat Derajat Standar MotoGP Era Modern
"Saya sudah tidak sabar untuk menunjukkan semangat saya untuk membalap," tandasnya,
Ia juga tak mempermasalahkan adanya wacana MotoGP 2020 tanpa penonton di tribun.
Menurutnya, hal itu sudah amat lebih baik dibanding tak ada kompetisi sama sekali.
"Memang ini akan jadi pemandangan yang tak pernah terlihat sebelumnuya, seperti uji tes pramusim," kata Marquez.
"Tapi ini jelas lebih baik, para penggemar bisa lihat kami dari televisi daripada sama sekali tak ada kompetisi," pungkasnya.
(*)