SportFEAT.COM- Valentino Rossi ceritakan kesannya mengenai mantan bosnya di Aprilia Ivano Beggio yang menurutnya sebagai sosok yang halus dan elegan.
Valentino Rossi sudah kenyang akan pengalaman dengan dunia balap motor selama ini.
Sejumlah kelas balap dari 125cc, 250cc, hingga saat ini di MotoGP sudah ia rasakan pait manisnya secara langsung.
Baca Juga: Alasan Pol Espargaro Disebut Mampu Runtuhkan Dominasi Marc Marquez Andai Gabung Repsol Honda
Valentino Rossi kini coba mengenang masa-masa awalnya berkarier di dunia balap motor terutama saat dirinya masih berada di kelas 250cc.
Rossi muda kala itu membalap untuk tim Aprilia saat dirinya masih berada di kelas balap 250cc, saat itu timnya dipimpin oleh sosok Ivano Beggio.
Di bawah arahan Beggio, Rossi berhasil mendulang prestasi kala itu dengan berhasil juara di kelas 250 cc di Brasil.
Pada tahun 1999 Valentino Rossi pun menandatangani kontrak dan berencana untuk menaikan ambisinya di kelas 500cc.
Beggio yang kala itu mengerti suasana hati seorang Rossi berusaha membantu sang pembalap hingga kini dirinya berada dalam puncak kariernya.
"Dia (Beggio) pada saat itu benar-benar mengetahui suasana hati saya dan akan memberikan kepastian di akhir musim," ujar Rossi dilansir SportFEAT.COM dari Marca.
Baca Juga: Banyak Kendala Mendera, Ketua BAM Isyaratkan Gelaran Malaysia Open 2020 Terancam Dibatalkan
"Penandatanganan kontrak tiga tahun di kelas 250cc sudah mewakili semua mimpiku," tambahnya.
Rossi juga menceritakan bahwa mantan bosnya tersebut sebenarnya adalah sosok yang baik dan juga elegan.
"Bagiku Ivano Beggio adalah sosok pria yang sangat halus dan juga elegan, dirinya selalu diapit oleh istrinya yang terkenal, Tina,"
"Definisi terbaik baginya adalah sosok yang tak perlu diragukan lagi sebagai seorang pemimpin," ujar Valentino Rossi.
Valentino Rossi yang musim depan sudah berpindah tim ke Petronas SRT Yamaha ini kini sedang disibukan dengan persiapan menyongsong musim 2020 yang kembali bergulir.
Bersama Monster Energy Yamaha Factory Racing, Valentino Rossi ingin mengakiri kebersamaan dengan timnya dengan manis.(*)