Find Us On Social Media :

Shi Yu Qi Diuntungkan dengan Adanya Penundaan Olimpiade Tokyo 2020

Pebulu tangkis tunggal putra China, Shi Yu Qi, berbicara di mixed zone seusai bertanding pada babak pertama Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (15/1/2020).

SportFEAT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra asal China, Shi Yu Qi merasa diuntungkan dengan adanya penundaan Olimpiade Tokyo 2020.

Shi Yu Qi menjadi salah satu pemain yang berada di posisi menguntungkan berkat adanya penundaan Olimpiade Tokyo 2020.

Olimpiade Tokyo 2020 ditunda akibat adanya pendmi virus Corona.

Rencananya, pesta olahraga empat tahunan terakbar di musim panas tersebut akan dilangsungkan pada tahun depan, tepatnya pada 23 Juli sampai 8 Agustus 2021.

Baca Juga: Mantan Ganda Putra Nomor Satu Dunia Beri Resep untuk Pasangan Ini Agar Mampu Kalahkan Marcus/Kevin

Mundurnya perhelatan Olimpiade Tokyo 2020 selama satu tahun memang bisa dirasa mengganggu persiapan para pemain.

Belum lagi proses persiapan setiap pemain yang masih harus menjalani masa hiatus akibat penangguhan turnamen BWF selama beberapa bulan terakhir.

Namun demikian, adanya penundaan ini pada faktanya membuat Shi Yu Qi justru diuntungkan.

Pasalnya, tunggal putra peringkat sembilan dunia itu kini bisa punya waktu yang lebih banyak untuk menjalani proses pemulihan pascacedera.

"Bagi saya, penundaan Olimpiade ini membuat saya jadi punya banyak waktu untuk memulihkan cedera saya," ucap Shi Yu Qi, dilansir SportFEAT.com dari Badminton Planet.

"(selain itu) memperkuat kebugaran fisik saya dan juga meningkatkan power saya," imbuhnya.

Baca Juga: Sudah Sembuh, Kini Kento Momota Akui Kecewa Berat Olimpiade Tokyo 2020 Harus Tertunda Selama Satu Tahun

Shi Yu Qi mengalami cedera engkel cukup parah tatakala tampil di Indonesia Open 2019, Juli lalu.

Ketika berhadapan dengan Anders Antonsen (Denmark) di babak kedua, pemain 24 tahun itu salah mendaratkan kaki kirinya hingga membuat engkelnya bengkak cukup besar.

Setelah absen hingga empat bulan, Shi Yu Qi sebenarnya telah kembali berkompetisi.

Baca Juga: Pesona Goh Liu Ying Bisa Jadi Magnet Kuat Promosikan Bulu Tangkis

Namun hasilnya masih belum memuaskan.

Pencapaian terbaiknya berhasil menembus final Macau Open 2019, tetapi di laga puncak itu ia harus takluk dari Sitthikom Thammasin (Thailand).

Adapun per 1 Juli 2020 kemarin, Asosiasi Bulu Tangkis China (CBA) diketahui menggelar kompetisi kebugaran fisik untuk melihat seberapa jauh hasil latihan yang telah diterapkan selama masa karantina.

Para pemain dites satu per satu untuk dilihat seberapa kuat mereka menjalani beberapa uji tes di kekuatan fisik, yang didampingi oleh Ketua CBA, Zhang Jun dan para Kepala Pelatih di setiap nomor.

(*)