Find Us On Social Media :

Eks Partner Kevin Sanjaya Akhirnya Naik Meja Operasi Demi Sembuhkan Cedera Lutut yang Sering Kambuhan

Ni Ketut Mahadewi Istarani.Apriyani Rahayu tampil pada partai ketiga pada laga Indonesia versus Vietnam cabor bulu tangkis beregu SEA Games 2019, di Muntinlupa Sports Complex, Filipina, Minggu (1/12/2019).

SportFEAT.COM - Mantan partner Kevin Sanjaya, Ni Ketut Mahadewi Istarani akhirnya menjalani operasi cedera lutut yang sering mengganggunya ketika mengikuti turnamen.

Ni Ketut Mahadewi Istarani akhirnya mengambil langkah bijak terkait kondisi kedua lututnya.

Dalam satu tahun terakhir Ketut memang kerap diganggu dengan cedera pada kedua lututnya.

Tak jarang Ketut yang pernah berpasangan dengan Kevin Sanjaya Sukamuljo di nomor ganda campuran pada 2014 silam ini, harus absen di beberapa turnamen BWF.

Baca Juga: Shi Yu Qi Diuntungkan dengan Adanya Penundaan Olimpiade Tokyo 2020

Pemain asal Bali itu menjalani operasi penyembuhan cedera lututnya pada Kamus (2/7/2020) di Rumah Sakit Medistra, Jakarta.

Langkah yang diambil Ketut beserta PBSI ini diambil sembari memanfaatkan waktu kosong tanpa turnamen akibat pandemi virus Corona.

Sehingga, waktu pemulihan pascaoperasi Ketut, nantinya bisa lebih maksimal. Ketut mengatakan proses pemulihan pascaoperasinya akan membutuhkan kurang lebih waktu sekitar dua bulan.

"Memang bukan operasi besar, kalau dibilang parah banget sih nggak juga, karena saya masih bisa jalan. Tapi mumpung sekarang ada waktu kosong, jadi diputuskan untuk operasi," ucap Ketut, dilansir SportFEAT.com dari Badminton Indonesia.

"Recovery-nya tergantung dari saya juga, kalau bisa menjaga dan rajin terapi bisa sekitar dua bulan," lanjut Ketut.

Ketut tidak menyangkal bahwa awalnya ia sempat takut untuk menjalani operasi.

Baca Juga: Sejak Balikan, Akbar dan Winny Ternyata Masih Alami Sederet Kesulitan Ini

Namun, dukungan dari rekan sesama atlet dan pihak PBSI membantunya untuk memberanikan diri dan melewati proses operasi dengan lancar.

"Pasti takut banget, baru pertama kali masuk kamar operasi. Saya berharap sih ini pertama dan terakhir kalinya dioperasi," kata Ketut.

"Masih terbayang rasanya dianestesi setengah badan. Tapi saya bersyukur dan berterima kasih banyak dukungan dari PBSI dan teman-teman saya," ucapnya.

Sementara itu, Kabid Binpres PBSI, Susy Susanti mengatakan cedera pada kedua lutut Ketut tidak terlalu parah.

Baca Juga: Enggan Ambil Risiko Tinggi, Bulu Tangkis China Batalkan Turnamen Lingshui China Masters 2020

Susy menjelaskan, pada kedua lutut Ketut terdapat peradangan, dan untuk membersihkannya dibutuhkan langkah operasi agar nyerinya tidak kambuh lagi.

"Operasi yang dijalani Ketut tidak termasuk operasi besar, ada peradangan di lutut yang harus dibersihkan. Problemnya karena ada peradangan, dibersihkan supaya tidak ada keluhan lagi ke depannya," tutur Susy Susanti.

"Kalau di latihan tidak ada kendala, Ketut bisa latihan seperti biasa. Tapi begitu main yang berat baru terasa, nanti sembuh lagi dan kambuh lagi. Kebetulan sekarang kan lagi nggak ada turnamen, jadi ada waktu untuk operasi dan recovery," pungkasnya.

Ketut pernah berpasangan dengan Kevin Sanjaya Sukamuljo pada 2014 lalu. Saat itu, usia mereka masih masuk kategori junior.

Turnamen yang pernah Kevin/Ketut ikuti adalah Vietnam International Challenge 2014 yang mana mereka berhasil melaju hingga ke perempat final.

Baca Juga: Sudah Sembuh, Kini Kento Momota Akui Kecewa Berat Olimpiade Tokyo 2020 Harus Tertunda Selama Satu Tahun

Adapun saat ini Ketut sendiri sudah fokus bermain di ganda putri bersama Tania Oktavianti Kusumah.

Namun mengingat pemain 25 tahun itu akan menjalani proses pemulihan, maka ia dipastikan absen dari gelaran PBSI Home Tournament yang nantinya juga akan menggulirkan nomor ganda putri.

Sementara pasangannya, Tania, tidak bisa ikut bermain lantaran sedang menerima skorsing dari PBSI akibat tindakan indisipliner.

Ketut/Tania saat ini bertengger di peringkat 59 dunia, penampilan terakhir mereka terjadi di Indonesia Masters 2020. Saat itu mereka terhenti di babak kedua usai kalah dari Kim So-yeong/Kong Hee-yong (Korea Selatan).

(*)