Find Us On Social Media :

Lin Dan Pensiun, Indonesia Open Jadi Satu-satunya Gelar Prestisius yang Belum Pernah Dimenangi Super Dan

Pebulutangkis putra China, Lin Dan saat melawan wakil Kanada, Jason Anthony Ho-Shue, dalam Blibli Indonesia Open 2019 part of HSBC BWF World Tour Super 1000 di Senayan, Jakarta, Selasa (16/7/2019) Lin Dan maju ke babak selanjutnya setelah menang 14-21 21-16 21-16.

Indonesia Open dikenal sebagai salah satu turnamen BWF nan prestisius. Saat ini turnamen yang kerap dilaksanakan di Istora Senayan itu termasuk satu dari tiga turnamen BWF World Tour kategori Super 1000.

Turnamen BWF Super 1000 sering dilabeli sebagai turnamen "Grand Slam"-nya bulu tangkis.

Dua turnamen Super 1000 lainnya adalah All England Open dan China Open, keduanya sudah pernah dimenangi Lin Dan.

Baca Juga: Shi Yu Qi Diuntungkan dengan Adanya Penundaan Olimpiade Tokyo 2020

Hanya Indonesia Open satu-satunya turnamen Super 1000 yang tak pernah berhasil ditaklukkan Lin Dan.

Dilansir SportFEAT.com dari Sina Sports, setidaknya ada dua hal yang 'masuk akal, yang menjadi faktor kendala Lin Dan gagal menjuarai Indonesia Open.

Yang pertama berkaitan dengan era persaingan Lin Dan yang super kuat, khususnya pada tahun 2007-2013.

Di tahun tersebut, Lin Dan memang sedang berada dalam peak performance-nya. Namun rival-rival Lin Dan yang muncul saat itu juga tak kalah menyeramkan.

Baca Juga: Enggan Ambil Risiko Tinggi, Bulu Tangkis China Batalkan Turnamen Lingshui China Masters 2020

Taufik Hidayat, Lee Chong Wei, Peter Gade adalah beberapa contoh lawan kuat Lin Dan di era itu. Belum lagi persaingan sengit dari kompatriotnya sendiri seperti Chen Jin dan Chen Long.

Sedangkan hal kedua adalah, kerapnya Lin Dan absen pada Indonesia Open. Dalam 20 tahun kariernya, Lin Dan sejauh ini 'hanya' mengikuti Indonesia Open sebanyak 10 kali (2002-2004, 2009, 2011, 2015-2019).

Pada era 2002-2004, saat itu usia Lin Dan masih terbilang muda dan belum begitu menampakkan taringnya.

Peluang emas Lin Dan sebebanrnya cukup terbuka pada 2006-2011. Namun, ketika itu dia justru lebih memilih sering absen dari Indonesia Open