Find Us On Social Media :

Mantan Bos Honda Beberkan Perbedaan Casey Stoner dan Marc Marquez

Casey Stoner dan Marc Marquez

SportFEAT.COM - Mantan bos Honda, Livio Suppo, menyatakan Casey Stoner seperti berlian, sedangkan Marc Marquez terus berkembang.

Casey Stoner merupakan salah satu pembalap paling berbakat yang pernah berkarier di MotoGP.

Setidaknya itu yang diungkapkan oleh mantan manajernya Livio Suppo.

Livio Suppo merupakan sosok yang berjasa mengorbitkan Casey Stoner di ajang balap nomor wahid tersebut.

Baca Juga: CEO Tim Aprilia Sebut Gelaran MotoGP Lebih Manusiawi Ketimbang Formula 1

Suppo memperkenalkan mantan pembalap asal Australia itu kepada Ducati pada 2007.

Stoner kemudian pindah ke Honda empat tahun berselang.

Sayangnya, karier Stoner di MotoGP hanya berlangsung singkat lantaran dirinya memutuskan pensiun pada 2012 lalu.

Stoner mengakhiri karier profesionalnya dengan menyabet dua gelar juara dunia bersama Honda dan Ducati.

"Dia naik begitu tinggi sehingga saya tidak melihat perkembangan nyata bagaimana dia mengendarai sepeda motor," ujar Suppo, dikutip SportFEAT.com dari motorsport-total.com.

"Bakatnya luar biasa sejak hari pertama. Hanya perasaannya yang berubah," imbuhnya.

Tak berhenti disitu, mantan manajer Ducati dan Honda itu juga membandingkan Marc Marquez dengan Casey Stoner.

Menurutnya Marquez dan Stoner memiliki karakteristik yang berbeda.

Baca Juga: Jelang Seri Perdana MotoGP 2020 Digelar, Valentino Rossi Sibuk Promosikan Sirkuit Pribadi

Suppo menilai Marquez adalah pembalap yang hebat berkat hasil latihan keras yang ia lakoni sejak kecil.

Sedangkan Stoner mempunyai bakat secara alami bak permata.

"Marc terus berkembang dan semakin kuat," kata Suppo.

"Casey adalah berlian sejak awal. Dia bisa sangat baik atau sangat buruk. Itu tergantung pada beberapa detail," ujarnya menambahkan.

Baca Juga: Valentino Rossi Segera Umumkan Masa Depannya di MotoGP, Akhiri Karier Profesional?

Livio Suppo menemukan bakat Casey Stoner kala pria berusia 35 tahun itu menjalani debut di LCR Honda pada 2006 lalu.

Dirinya melihat peluang untuk Ducati dan mengontrak Stoner yang saat itu masih berusia 21 tahun untuk musim MotoGP 2007.

"Ketika kami mulai dengan Casey, dia hanya punya satu tahun di MotoGP," ujar Suppo mengenang.

Baca Juga: Jorge Lorenzo Comeback dari Pensiun dan Mentas Lagi di MotoGP? Ini Jawaban Sang Ayah

"Dia mengendarai mobil untuk Lucio (Cecchinello) tahun itu dengan Honda. Dia adalah seorang pria muda yang senang mengendarai untuk tim pabrik."

Casey Stoner sendiri memutuskan gantung helm di akhir musim MotoGP 2012 pada usia yang baru menginjak 27 tahun.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Juventus menghadapi Torino dalam laga pekan ke-30 Liga Italia di Allianz Stadium, Sabtu (4/7/2020). Laga bertajuk Derby della Mole ini menjadi momen spesial buat Gianluigi Buffon. Kiper berusia 42 tahun diturunkan sejak awal oleh Maurizio Sarri. Ia kini resmi menyandang status sebagai pemain dengan penampilan terbanyak di Serie-A dengan 648 penampilan, mengalahkan legenda AC Milan Paolo Maldini. Sarri menurunkan kuartet lini belakang yang terdiri dari Juan Cuadrado, Matthijs de Ligt, Leonardo Bonucci dan Danilo. #GianluigiBuffon #juventus #bolasportcom #bolanas #juaradotnet #superballid #sportfeat #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on