"Saya berusaha sepanjang musim tapi tidak menikmati motor kami. Di tes Valenci, semua pembalap mencoba motor baru, sedangkan saya tidak," imbuhnya.
Karakteristik RS-GP 19 nampaknya dirasa kurang cocok dengan Espargaro. Tahun lalu ia kerap tercecer di barisan belakang.
Adapun awal tahun ini, pandemi COVID-19 mulai merusak segalanya, termasuk pasar transfer pembalap dan kontrak pembalap.
Baca Juga: Andrea Dovizioso Bakal Cuti Panjang pada MotoGP 2021 Jika Negosiasi Ducati Gagal Total
Namun demikian, Esparagaro mulai sumringah ketika akhirnya Aprilia merilis RS-GP 20, yang mulai digunakan Espargaro di tes Sepang, Malaysia lalu.
"Situasi berubah sepenuhnya di Malaysia, ketika saya mencoba RS-GP 20," ucap Espargaro.
"Saya banyak berbicara dengan Massimo Rivola selama dua hari tes pertama. Tidak hanya tentang seberapa bagus motot itu, tapi juga tentang proyeknya," lanjutnya.
Baca Juga: Kehadiran Danilo Petrucci Diyakini Tak Akan Hambat Perkembangan KTM di MotoGP
Pandemi COVID-19 sempat membuatnya kembali ragu untuk meneruskan karier di Aprilia. Tetapi setelah melihat visi dan misi dalam kontrak terbaru yang disodorkan tim tersebut, pembalap asal Spanyol itu mulai yakin.
"Saya sedikit terkejut, ini adalah kontrak terbaik yang pernah ditawarkan, saya tidak membayangkan sebelumnya," ucap Espargaro.