Demi menjaga kondisi fisik pemain agar tidak terlalu lama 'menganggur', tercetuslah rencnaa simulasi ajang beregu putra dan putri tersebut dari pihak PBSI.
"Saat ini BWF (Badminton World Federation) sedang dalam proses bersama tuan rumah terkait protokol kesehatan yang harus dilalui atlet," jelas Sekretaris Jenderal PBSI, Achmad Budiharto, dilansir SportFEAT.com dari Badminton Indonesia.
"Kebetulan kami juga belum dapat kepastian lagi mengenai kejuaraan-kejuaraan resmi dari BWF oleh karena itu kami perlu simulasi untuk mematangkan kesiapan pemain kami," ujar Budiharto.
Baca Juga: Satu Pemain Ganda Campuran China Dijatuhi Hukuman Skors Akibat Melanggar Aturan Doping
Di sisi lain, simulasi Piala Thomas dan Uber 2020 dimaksudkan untuk mempererat kekompakan para pemain.
Sebab bermain di ajang beregu lebih membutuhkan kerja sama tim.Piala Thomas dan Uber 2020 sendiri rencananya akan bergulir pada 3-10 Oktober di Aarhus, Denmark.
Baca Juga: Kento Momota Dua Kali Dirundung Musibah Jelang Event Besar Sekelas Olimpiade
Menurut rencana, simulasi Piala Thomas dan Uber 2020 akan digelar di pelatns Cipayung pada awal September 2020.
Para pemain akan dibagi menjadi dua sektor, putra dan putri. Masing-masing sektor akan dibagi dalam beberapa grup dengan memainkan format setengah kompetisi.
Masih seperti PBSI Home Tournament, simulasi Piala Thomas dan Uber 2020 dipastikan akan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.
(*)