Find Us On Social Media :

Ayah Valentino Rossi Ungkap Putranya Sempat Sangat Sedih Sebelum Raih Podium di MotoGP Andalusia 2020

Valentino Rossi saat berada di podium pada balapan MotoGP Andalusia 2020.

SportFEAT.COM - Ayah Valentino Rossi, Graziano Rossi mengungkap bahwa putranya sempat bersedih sebelum akhirnya berhasil naik podium pada MotoGP Andalusia 2020.

Valentino Rossi akhirnya berhasil kembali mencicipi podium di sirkuit Jerez.

Rider Monster Enerrgy Yamaha itu sukses menaiki podium ketiga pada gelaran MotoGP Andalusia 2020.

Raihan podium Valentino Rossi di MotoGP Andalusia 2020 tersebut menjadi podium pertama setelah terakhir kali naik rostrum pada GP Americas 2019 lalu.

Baca Juga: Rahasia Kemenangan Fabio Quartararo dan Yamaha, Pakai Ban yang Sudah Diluluri Sebelum Balapan MotoGP Andalusia 2020

Adapun di sirkuit Jerez, pencapaian Rossi tersebut menjadi yang pertama kalinya sejak 2016 silam.

Tidak heran The Doctor sangat gembira ketika merayalkan podium ketiganya. Bahkan, terbilang seperti sudah menjadi pemenang seri balapan.

Kegembiraan Rossi tersebut memang cukup beralasan.

Selain karena sudah lama tidak naik podium, Rossi ternyata sempat sangat sedih sebelum tampil di MotoGP Andalusia 2020.

Hal tersebut diungkapkan oleh ayah Valentino Rossi, Graziano Rossi.

Kesedihan Valentino Rossi berawal dari kegagalannya pada seri sebelumnya, MotoGP Spanyol 2020. Kala itu, rider asal Italia tersebut terpaksa gagal finis usai mesin Yamaha M1 miliknya mengalami masalah teknis.

Baca Juga: Beda dengan Valentino Rossi yang Dibikin Menderita Gegara Mesin Yamaha M1, Fabio Quartararo Justru Tidak Khawatir

Rossi bakan sempat harus memarkirkan motornya di pinggir sirkuit Jerez. Permasalahan Rossi dengan mesin yamaha M1 memang terus terjadi, termasuk soal grip ban belakang yang terus dikeluhkan olehnya.

"Saya belum pernah melihatnya begitu sedih," ungkap Graziano Rossi, dikutip SportFEAT.com dari Motosan Espana.

"Itu semua tampak tidak berguna baginya. Dia bertanya pada diri sendiri, apakah semua perngorbanan dan tekanan ini sepadan dengan usahanya, bahkan untuk menjadi yang ketujuh atau setidaknya kedelapan," kata Graziano Rossi lagi.

Baca Juga: Valentino Rossi Akui Balik ke Yamaha Berhasil Menyelamatkan Kariernya Usai Terpuruk di Ducati

Namun, semua berubah ketika Rossi sedikit bersikukuh untuk mengutarakan kehendaknya soal modifikasi motor kepada para kru tim Yamaha.

Langkah Rossi tersebut memang cukup berisiko dan bisa memunculkan silang pendapat.

Pasalnya, Yamaha jelas mengatur mesin motor mereka untuk para rider muda yang tampil cepat nan gesit.

Sementara untuk Rossi yang sudah berusia 41 tahun, hal itu bisa jadi dilematis bagi para kru tim.

"Sering ada sudut pandang berbeda antara mereka yang mengatur mesin dan yang mengendarai. Memang butuh diskusi dengan kepala dingin, seperti kata anak saya," ujar Graziano.

"Yang termuda, Quartararo, Vinales, selalu membalap dengan cepat, masuk akal jika kru tim Yamaha bingung ketika Valentino minta dilakukan modifikasi untuk Yamaha M1 miliknya,"

"Tapi akhirnya itu bisa terwujud dan berjalan dengan baik," pungkas Graziano.

(*)

Baca Juga: Demi Temukan Solusi Gaya Balapnya, Andrea Dovizioso Bakal Intip Data Francesco Bagnaia