SportFEAT.COM - Pemain Persebaya Surabaya, Mahmoud Eid, meminta jaminan keselamatan sebelum tampil di kompetisi Liga 1 2020.
Seperti yang diketahui, kompetisi Liga 1 2020 sudah berhenti bergulir sejak Maret lalu akibat pandemi COVID-19.
Namun rencananya kompetisi Liga 1 2020 akan kembali dilaksanakan pada Oktober mendatang.
Bahkan kabar tersebut sudah sampai ke telinga pemain impor Persebaya Surabaya, Mahmoud Eid.
Pemain timnas Palestina itu mengaku senang mendengar tentang kabar kelanjutan liga.
Baca Juga: Belum Mulai Pemusatan Latihan Timnas, Shin Tae-yong Sudah Dibikin Kaget dengan Satu Hal
Namun demikian, Mahmoud yang kini masih berada di Swedia memilih untuk mendukung sikap yang diambil manajemen tim Bajul Ijo.
"Jujur saya senang mendengar kabar tersebut, tapi saya menunggu instruksi lebih lanjut dari manajemen," kata Mahmoud, dikutip SportFEAT.com dari laman Persebaya.
Mahmoud juga menegaskan bahwa dirinya sudah tidak sabar untuk segera kembali ke Tanah Air.
Namun kondisi pandemi COVID-19 yang masih mengkhawatirkan menjadi alasan Mahmoud Eid menunda rencana tersebut.
Gelandang Persebaya itu memastikan akan segera kembali andai ada pihak yang berani menjami kesehatan dan keselamatannya.
"Saya siap kembali ke Surabaya karena saya masih terikat kontrak," ujar Mahmoud.
"Tapi, jika liga kembali digulirkan para pemegang tanggung jawab harus bisa memastikan keselamatan kami saat latihan atau pertandingan."
Mahmoud Eid lantas menceritakan kondisi terkini di Swedia sebagai perbandingan dengan situasi yang terjadi di Indonesia.
Menurutnya, kondisi di negara asal Zlatan Ibrahimovic itu tidak jauh berbeda dengan di Tanah Air.
Baca Juga: Liverpool Juara, Pemain Persija Jakarta Ini Ikut Senang, Kok Bisa?
Meski demikian, kasus COVID-19 yang ada di Swedia menunjukkan grafik penurunan di banding bulan-bulan sebelumnya.
Grafik yang cenderung menurun ini tak serta merta membuat kompetisi liga di Swedia berjalan seperti biasa.
Pemerintah selaku otoritas tertinggi memang memerikan izin untuk menggelar pertandingan, namun dengan beberapa catatan.
Salah satunya adalah larangan penonton hadir langsung di stadion saat pertandingan.
Baca Juga: Indra Sjafri Sudah Prediksi Tenggelamnya Karier Sebagian Skuad Timnas U-19 Indonesia Era Evan Dimas
"Di Swedia situasi lebih terkendali, ini tidak terlepas dari peran serta pemerintah dan masyarakat yang sadar akan bahaya penyakit ini sehingga kita jadi disiplin protokol kesehatan," kata Mahmoud.
"Liga di sini juga sudah berjalan tapi tanpa dihadiri penonton. Dengan begitu membuat kondisi menjadi lebih berat bagi semua pihak yang terlibat dalam sepak bola," pungkasnya