Find Us On Social Media :

Para Pemain Legendaris Sudah Pensiun, Kento Momota Ingin Buat Bulu Tangkis Lebih Menarik

Anthony Sinisuka Ginting bersalaman dengan kento Momota (Jepang) di atas podium tunggal putra China Open 2019, di Olympic Sports Center Gymnasium, Changzhou, China, Minggu (22/9/2019).

SportFEAT.com - Tunggal putra peringkat satu dunia, Kento Momota berharap bisa membuat kompetisi bulu tangkis makin menarik setelah ditinggal para pemain legendaris.

Pensiunnya Lin Dan pada Juli 2020 lalu menandai berakhirnya era tunggal putra "Fantastic Four".

Lin Dan bersama Lee Chong Wei, Taufik Hidayat dan Peter Gade pernah menjadi generasi emas tunggal putra di era milenium.

Baca Juga: Turnamen BWF Libur, Dunia Maya Dikejutkan dengan Insiden Jari Tengah Tunggal Putra Nomor Dua Dunia

Dengan pensiunnya keempat pemain legendaris tersebut, kompetisi tunggal putra pun kini seolah menunggu hadirnya bintang-bintang baru.

Kento Momota, yang saat ini menduduki peringkat satu dunia digadang-gadang bisa menggantikan posisi tersebut.

Pemain kidal 25 tahun itu menyadari bahwa ia kini termasuk dalam generasi baru tunggal putra dunia.

Momota pun berharap bisa menghadirkan aksi yang semakin menarik dan membuat bulu tangkis lebih digandrungi.

"Untuk generasi pemain berikutnya, saya harus bisa memimpin olahraga ini dengan membuat bulu tangkis semakin menarik," ucap Kento Momota, dilansir SportFEAT.com dari 260 Badminton yang mengutip Sponichi.

Secara prestasi, Kento Momota memang tampil tanpa cela dalam dua tahun terakhir.

Baca Juga: Tai Tzu Ying Tunda Pensiun, Pilih Fokus Pikirkan Target Ini

Pada 2019 saja, ia sukses menggondol 11 gelar juara termasuk titel Juara Dunia yang juga diraihnya pada satu tahun sebelumnya.

Kento Momota identik dikenal sebagai pemain yang tidak memiliki kelemahan.

Dalam satu tahun belakang, ia hanya menderita sekali kekalahan. Yakni pada saat takluk dari Anthony Sinisuka Ginting di babak dua French Open 2019.

Baca Juga: Kento Momota Masuk Daftar Pemain Termuda yang Pernah Raih Gelar Turnamen Level Papan Atas Dunia

Kekalahan itu pun dimaklumi sebab Momota baru saja memenangi empat gelar beruntun.

Di samping itu, Momota sendiri terinspirasi untuk melanjutkan estafet kegemilangan LIn Dan dan Lee Chong Wei, terutama saat final Olimpiade London 2012.

"Menjadi tunggal putra nomor satu dunia tidaklah cukup bagi saya. Semua ini bukan hany pekrara pertandingan, tapi tentang status," kata Momota.

(*)