Find Us On Social Media :

Media Asing Ramal Kebersamaan Shin Tae-yong dan Timnas Indonesia Hanya Seumur Jagung

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, menyaksikan langsung agenda latihan timnas U-19 Indonesia yang dipimpin oleh Shin Tae-yong pada Agustus 2020.

SportFEAT.COM - Media asal Malaysia, New Straits Times, menilai pelatih Shin Tae-yong tidak akan bertahan lama di timnas Indonesia.

Shin Tae-yong ditunjuk untuk menangani timnas Indonesia sejak Desember 2019 menggantikan Simon McMenemy.

Pelatih asal Korea Selatan bakal melatih timnas Indonesia selama 4,5 tahun.

Selama melatih timnas, Shin Tae-yong diminta untuk menangani tiga kelompok umur yakni timnas U-19, timnas U-22 dan timnas senior Indonesia.

Baca Juga: Setelah Timnas U-19 Indonesia Latihan Perdana, Shin Tae-yong Coret Beberapa Pemain

Meski belum genap setahun melatih timnas Indonesia, pelatih berusia 51 tahun itu sudah mendapat sorotan.

Media asing asal Malaysia, New Straits Times, meramalkan bahwa kebersamaan Shin Tae-yong dengan timnas hanya akan bertahan seumur jagung.

New Straits Times menyebut target tak masuk akal yang diberikan PSSI akan membuat Shin Tae-yong tertekan.

Prediksi media yang berbasis di Malaysia itu bukannya tanpa alasan.

Pada akhir Juli lalu, Shin Tae-yong yang masih berada di Korea Selatan terlibat cekcok dengan beberapa pengurus PSSI.

Hal itu tidak terlepas dari target super berat yang dicanangkan oleh otoritas tertinggi sepak bola Tanah Air tersebut.

PSSI menargetkan Shin Tae-yong bisa membawa timnas menembus babak semi final Piala Asia U-19 2020 dan juara Piala AFF 2020.

Baca Juga: Hasrat Besar Pemain Berdarah Inggris untuk Timnas U-19 Indonesia, Bawa Garuda Terbang Tinggi

Baru-baru ini, New Straits Times membeberkan beberapa faktor yang membuat sepak bola ASEAN termasuk Indonesia tertinggal.

New Straits Time menyebut setidaknya ada tujuh faktor yang membuat sepak bola di ASEAN terbelakang.

Tujuh faktor tersebut antara lain, pengaturan skor, penunggakan gaji, terjebak euforia Piala AFF, banyak pesepak bola tak sukses di Eropa.

Selain keempat faktor itu, masih ada infrakstruktur kurang memadai dan lemahnya pembinaan usia muda, target tak realistis serta efektifitas serangan.

Dalam hal ini, Indonesia paling mendapat sorotan pada faktor target tak realistis yang dibebankan bagi pelatih tim nasional.

"Pelaku terburuk adalah Indonesia, yang memecat 13 pelatih sejak 2010," tulis New Strait Times, dilansir SportFEAT.com dari Bolanas.com.

"Pelatih asal Korea Selatan Shin Tae-Yong, hampir keluar (dipecat) setelah PSSI membebaninya target tinggi."

Baca Juga: Pemain Keturunan Indonesia Lempar Pujian kepada Shin Tae-yong

Oleh karena itu, tak mengherankan jika New Straits Times meramal Shin Tae-yong bisa saja angkat kaki lebih cepat dari Tanah Air.

"Dengan target tinggi seperti itu, jangan berharap Shin Tae-Yong akan bertahan lama di bawah atasan yang amat menuntut di Indonesia," pungkas New Strait Times.