Find Us On Social Media :

Menerka Formasi yang Bakal Diterapkan Andrea Pirlo di Juventus Musim Depan

Pelatih baru Juventus, Andrea Pirlo.

SportFEAT.COM - Pelatih anyar Juventus, Andrea Pirlo, disebut akan menggunakan formasi menyerang 4-3-3 untuk musim depan.

Andrea Pirlo baru saja diresmikan sebagai pelatih anyar Juventus.

Pria berusia 41 tahun didapuk sebagai pengganti nakhoda sebelumnya Maurizio Sarri.

Maurizio Sarri didepak sebagai pelatih Juventus setelah klubnya tersingkir dari babak 16 besar Liga Champions.

Klub asal Turin itu kalah agresivitas gol tandang dari kontestan Liga Prancis, Olympique Lyon.

Baca Juga: Begini Respon Pelatih Timnas Italia usai Andrea Pirlo Didapuk Jadi Nakhoda Anyar Juventus

Setelah resmi menjadi pelatih anyar Bianconerri, publik bertanya-tanya bagaimanakah formasi yang diterapkan Pirlo untuk anak asuhnya.

Andrea Pirlo yang semasa masih aktif sebagai pesepak bola bermain sebagai gelandang ini rupanya bakal mengusung formasi menyerang.

Eks pemain AC Milan itu dikabarkan akan menggunakan formasi 4-3-3.

Formasi ini cukup populer di era sepak bola modern, dimana salah satu klub yang paling sukses menerapkannya adalah Barcelona.

Gaya bermain umpan pendek nan cepat disertai perpindahan pemain yang fleksibel membuat formasi ini cukup mematikan dalam urusan memborbardir gawang lawan.

Keinginan Pirlo menggunakan formasi 4-3-3 ini diungkapkannya dalam sebuah sesi wawancara dengan Fabio Cannavaro.

"Soal formasi sih tergantung dari pemainnya, tapi saya suka 4-3-3. Semuanya harus menyerang dan banyak menguasai bola," ucap Pirlo.

"Saya ingin para pemain banyak mengoper, bahkan di belakang bench jika perlu," sambungnya, dikutip SportFEAT.com dari Football Italia.

Baca Juga: Reaksi Tak Terduga Andrea Pirlo Ketika Ditunjuk Menjadi Pelatih Juventus

Meski begitu, peraih juara Piala Dunia 2006 itu mengaku tak ingin terlalu memaksakan pemainnya.

Sebab menurutnya setiap pemain mempunyai pemahaman berbeda soal pengembangan taktik di sepak bola.

"Saya suka 4-3-3. Jika Anda sadar para pemain tidak bisa menggunakan formasi itu, Anda harus beradaptasi dan menggunakan mereka dengan sistem berbeda," ujarnya.

"Jika Anda terlalu saklek dengan sistem dan pemain tidak bisa melakukannya, maka Anda cuma buang-buang waktu dan tidak bisa mengeluarkan kemampuan terbaik mereka," pungkasnya.

Selain bakal mengusung formasi menyerang, Andrea Pirlo masih mempunyai tugas super penting yakni membenahi kekuatan di lini tengah dan belakang.

Khusus di lini tengah, Pirlo tak perlu diragukan lagi lantaran dia merupakan salah satu pemain kelas dunia di posisi tersebut selama masih aktif.

Hal tersebut dibuktikan dengan torehan trofi yang dikoleksinya selama masih aktif bermain.

Baca Juga: Baru Hitungan Hari Pirlo Jadi Pelatih Juventus, Pemain Ini Sudah Terancam Msuk Daftar Cuci Gudang

Di level klub, Pirlo sudah meraih enam scudetto. Dua gelar bersama AC Milan dan sisanya ia raih bersama Juventus.

Tidak hanya jago di dalam negeri, Pirlo juga sukses memenangi titel Liga Champions sebanyak dua kali bersama AC Milan.

Di level timnas, sosok kelahiran Brescia ini meraih sukses di tingkat junior maupun senior.

Saat masih bermain untuk tim junior Italia, Pirlo sukses merengkuh gelar Piala Eropa U-21 pada 2000.

Sedangkan bersama timnas senior, pria yang identik dengan nomor punggung 21 itu berhasil memenangi gelar Piala Dunia 2006.

Baca Juga: Ada yang Terkejut dengan Penunjukan Andre Pirlo Sebagai Pelatih Juventus