Larangan yang dicabut tersebut adalah membolehkan kembali para warga di sana untuk mengenakan atribut bahkan seragam dari klub Paris Saint-Germain.
Sekadar informasi, warga Marseille sangat membenci dan memusuhi klub Paris Saint-Germain.
Dilansir SportFEAT.COM dari L'Equipe, hal tersebut terjadi karena Paris Saint-Germain yang berasal dari kota Paris. Sementara kota Paris sendiri terkenal dengan warganya yang sombong kepada warga non-Paris.
Baca Juga: Jelang Final Liga Champions, Pelatih Bayern Muenchen Waspadai PSG yang Bertabur Pemain Bintang
Bahkan warga Paris menyebut diri mereka lebih baik ketimbang orang-orang Prancis secara keseluruhan.
Selain itu keberadaan Paris Saint-Germain yang menjadi klub tunggal di jantung ibu kota membuatnya makin dibenci oleh warga Marseille dan kota-kota lainnya karena berbeda dari negara-negara Eropa lain yang memiliki minimal dua klub besar di ibu kota.
Baca Juga: Bukan Cristiano Ronaldo, Inilah Raja Assist di Liga Champions
Sampai akhirnya turunlah sebuah peraturan khusus di kota tersebut untuk tak menggunakan atribut yang berbau klub PSG.
Namun demikian, keberhasilan PSG melesat ke partai puncak Liga Champions pun mengubah sementara peraturan tersebut.
Untuk sementara waktu akan dicabut, warga setempat dibolehkan mengenakan atribut klub ibu kota tersebut demi menghargai semangat olahraga.