Find Us On Social Media :

Manajer Yamaha Ungkap Masalah yang Bikin Maverick Vinales Merana di MotoGP Styria 2020

(dari ki-ka) Maverick Vinales, Massimo Meregalli, dan Valentino Rossi.

SportFEAT.COM - Manajer Yamaha, Massimo Meregalli, menilai sistem yang salah pada pengereman motor membuat Maverick Vinales menderita.

Maverick Vinales gagal melanjutkan penampilan apik di dua seri pembuka MotoGP 2020.

Hal itu tak lepas dari pencapaian pembalap Monster Energy Yamaha yang tak pernah naik podium di empat seri terakhir.

Parahnya di empat seri terakhir MotoGP 2020 lalu, Vinales terlempar dari posisi lima besar.

Baca Juga: Reaksi Marc Marquez saat Dengar Lionel Messi Ingin Hengkang dari Barcelona, Ajak Gabung Repsol Honda!

Bahkan di balapan terakhir yakni MotoGP Styria 2020, rider berjuluk Top Gun itu tak bisa melanjuktan perlombaan.

Saat itu, Maverick Vinales kehilangan kendali atas motornya yang pada akhirnya membuat dirinya terjatuh.

Insiden jatuhnya Vinales itu juga membuat balapan sempat dihentikan lantaran motor Yamaha M1 miliknya terbakar di pembatas lintasan.

Manajer Yamaha, Massimo Meregalli menilai insiden kecelakaan Vinales itu terjadi lantaran kesalahan kru timnya.

Meregalli menilai salah satu yang membuat rider asal Spanyol itu merana adalah setting sistem yang salah pada pengereman.

“Saya tidak tahu apa yang terjadi pada Fabio atau kebetulan Maverick adalah sesuatu yang tidak kita duga memutuskan untuk menggunakan sistem rem standar," kata Meregallli.

"Brembo (produsen rem) dibawa ke sini karena evolusi.

"Valentino, Franco dan Fabio menggunakan sistem ini, tetapi Maverick tidak, karena dia tidak menderita masalah suhu tinggi yang dialami pembalap lain akhir pekan sebelumnya," sambungnya.

Baca Juga: Komentar Pembalap Tim KTM soal Balapan MotoGP 2020: Ini Gila!

Meregalli juga menilai Maverick Vinales sebenarnya sudah mencoba beradaptasi dengan sistem pengeraman yang baru.

Tetapi menurutnya sistem pengereman tersebut tidak sesuai dengan karakter balap Vinales.

"Vinales mencoba sistem baru, tetapi tidak memiliki perasaan yang sama seperti sebelumnya," ujar Meregalli, dikutip SportFEAT dari motosan.es.

"Dan karena alaasan itu kami memutuskan untuk menggunakan sistem standar. Mungkin di belakang pembalap lain dia tidak bisa mendinginkan sistem.

"Dia memberi tahu kami bahwa setelah lap kelima dia sudah mulai memperhatikan sesuatu dan dia mencoba mengelolanya, tetapi sayangnya apa yang terjadi terjadi," tuturnya melanjutkan.

Baca Juga: Adik Tiri Jadi Incaran Ducati untuk MotoGP 2021, Valentino Rossi Beri Wejangan Penuh Makna

Meski pada akhirnya Vinales mengalami insiden kecelakaan, Meregalli bersyukur sang pembalap tak mengalami cedera.

"Sekarang kita akan mencoba memahami apa yang terjadi, meskipun itu tidak akan mudah karena motor tidak tiba dalam kondisi yang sangat baik," kata Meregalli.

Massimo Meregalli juga berharap Vinales bisa kembali pada performanya di awal musim MotoGP 2020 ini.

Baca Juga: Ada Kontribusi Honda Dibalik Moncernya Performa KTM pada Gelaran MotoGP 2020

Seperti yang diketahui, di dua seri pembuka MotoGP 2020 lalu, rider berusia 26 tahun itu sukses menjadi runner-up.

"Saya berharap sebelum Misano kami menerima informasi dari teknisi Jepang kami," tuturnya memungkasi.

Seri keenam MotoGP 2020 menurut rencana akan digelar pada 13 September mendatang di Sirkuit Misano dengan tajuk "MotoGP San Marino 2020".

Baca Juga: Gegara Marc Marquez, Pembalap Tim Satelit Honda Ini Alami Tekanan Hebat

(*)