SportFEAT.COM - Pembalap kawakan Valentino Rossi masih memiliki daya tarik kuat dalam ajang MotoGP meski usianya kini sudah menginjak 41 tahun.
Performa Valentino Rossi terbilang berhasil mencuri perhatian di awal-aawal seri MotoGP 2020 kali ini.
Pembalap Monster Energy Yamaha tersebut malah menjadi yang paling konsisten di antara pembalap Yamaha lainnya.
Sempat mengalami masalah mesin di seri perdana MotoGP 2020, sosok berlalias The Doctor tersebut justru tampil semakin memikat.
Baca Juga: Kecepatan KTM Adalah Kado yang Berasal dari Satu 'Kesalahan Besar' Bos Repsol Honda
Rossi yang kuat dikabarkan akan segera merapat ke Petronas Yamaha telah berhasil mengantongi satu gelar podium ketiga.
Podium ketiga didapat Rossi ketika ia tampil di MotoGP Andalusia 2020.
Sesudah seri tersebut, Rossi memang belum berhasil kembali jaadi yang terbaik di tiga besar.
Akan tetapi, penampilan pembalap 41 tahun asal Italia itu justru terlihat paling konsisten di antara pembalap Yamaha lainnya seperti Maverick Vinales dan dua pembalap satelit Yamaha, Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli.
Dalam dua seri terakhir MotoGP 2020 atau pada rangkaian seri MotoGP di Sirkuit Red Bull Ring misalnya. Rossi berhasil finis di urutan kelima dan ketujuh, yang mana pembalap Yamaha lainnya justru tercecer di belakang.
Tak heran performa Rossi ini mengundang decak kagum dari pembalap lainnya seperti Johann Zarco.
Johann Zarco yang kini membela Reale Avintia tak bisa menyangkal kharisma kuat yang dimiliki Rossi di MotoGP.
Baca Juga: Valentino Rossi Tak Kunjung Deal dengan Petronas Yamaha SRT, Ternyata Sosok Ini yang Jadi Dalangnya
"Faktanya dia tidak hanya ahli dalam balap sepeda motor, tapi dia ahli dalam segala hal. Saya masih jadi penggemarnya," ujar Johann Zarco, dilansir SportFEAT.com dari Corse di Moto.
Zarco dan Rossi sempat terlibat perbedaan pendapat ketika rangkaian MotoGP Austria 2020 bergulir. Tepatnya ketika insiden Zarco dan Morbidelli terjadi.
Rossi menjadi salah satu pihak yang turut menyesalkan aksi Zarco, dan pendapat juara dunia sembilan kali itu kurang lebih cukup mempengaruhi tekanan media kepada Zarco.
Baca Juga: Andrea Dovizioso Cabut, Ducati Bakal Umumkan Pembalap Anyar Sebelum MotoGP San Marino 2020
Namun, Zarco tahu bahwa hal tersebut dapat dimaklumi karena memang kharisma kuat dari Rossi membuat pernyataannya lebih bernilai di media.
"Memang dalam hal seperti ini ada banyak unsur politis yang bermain. Misalnya saat saya berbicara dengan Franco untuk menjelaskan semuanya, hasilnya baik-baik saja," kata Zarco.
"Lalu saya juga bicara pada Rossi, tapi kesan media jadi tidak baik. Tapi ini bukan berarti dia adalah orang jahat. Dia memang berhasil selangkah lebih maju," kata Zarco.
"Dia adalah sosok yang tetap menarik perhatian banyak orang. Itu yang saya pelajari darinya. Dia selalu tersenyum dan dia adalah pria yang baik," pungkasnya.
Valentino Rossi sendiri akan menjalani musim terakhirnya bersama Monster Energy Yamaha tahun ini.
Mulai MotoGP 2021, Rossi dikabarkan masih ingin tetap balapan dengan opsi Petronas Yamaha menjadi tim yang paling memungkinkan untuk menampungnya.
Pengumuman tentang kepindahan Rossi ke Petronas Yamaha dikabarkan akan dilakukan pada gelaran MotoGP San Marino 2020, September 2020 mendatang.
(*)