Find Us On Social Media :

Masa Lalu Pahit Disebut Jadi Alasan Park Joo-bong Tinggalkan Korea Selatan dan Pilih Mengabdi di Jepang

Pelatih Kepala tim nasional bulu tangkis Jepang, Park Joo-bong.

Duetnya di ganda putra bersama Kim Moon-soo pernah menjadi tandem maut di era 1980 hingga 1990-an dan meraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992, mengalahkan wakil Indonesia Rudy Gunawan/Eddy Hartono.

Sedangkan di ganda campuran, Park bersama Chung Myeong-hee dan Ra Kyung-min, ia juga kerap wara-wiri juara turnamen internasional.

Park Joo-bong sendiri sudah lima kali juara dunia, dua di nomor ganda putra dan tiga di gadna campuran.

Sedangkan medali emas Asian Games juga berhasil diraihnya dengan rincian ganda putra (1), ganda campuran (2) dan beregu putra (1).

Baca Juga: Marcus Gideon Punya Akadami Bulu Tangkis Modern, Skuad Ganda Putra Langsung Jajal Lapangan

Sejarah yang sudah dibuat Park selama menjadi pemain membuatnya masuk Hall of Fame BWF.

Namun begitu, kehebatan Park Joo-bong selama menjadi pemain Negeri Ginseng tak serta merta membuatnya nyaman untuk bertahan di sana.

Salah satu media China, Sports Sina mengungkap beberapa alasan yang akhirnya membuat Park Joo-bong pilih tinggalkan Korea Selatan.

Salah satunya adalah karena kisah masa lalu pahit saat berselisih dengan Asosiasi Bulu Tangkis Korea Selatan (BKA).

Baca Juga: Punya Postur Segede Gaban, Begini Kata Pebulu Tangkis Ganda Campuran Nomor 2 Indonesia

Dalam pemberitaan Sports Sina, Park Joo-bong disebut pernah diminta mengalah oleh BKA saat tampil di final Olimpiade Atlanta 1996.

Kejadian itu merujuk pada pertandingan ganda campuran Park Joo-bong/Ra Kyung-min melawan Kim Kyung-moon/Gil Young-Ah.

Faktanya, Park/Ra memang kalah di final Olimpiade Atlanta 1996 dari Kim/Gil dengan skor 15–13, 4–15, 12–15.

Ketidakcocokan Park Joo-bong sebenarnya sudah mulai tercium sejak ia memenangi medali emas Olimpiade 1992.