SportFEAT.COM- Jorge Lorezo sampai saat ini tidak bisa menjalankan tugasnya sebagai test rider akibat terhalang aturan keamanan COVID-19.
Kembalinya MotoGP 2020 ini sejak awal seri sudah disertakan dengan aturan-aturan yang berkaitan dengan keamanan COVID-19
Peraturan ini dibuat demi mencegah masuknya pandemi Virus Corona ke dalam dunia balap MotoGP dan menjaga kesehatan para pembalap beserta krunya.
Beberapa peraturan yang sudah diterapkan adalah seperti meniadakan kehadiran para penonton di sirkuit dalam beberapa seri sebelumnya.
Baca Juga: Disinggung Soal Masa Depan, Valentino Rossi: Hatiku Akan Selalu Ada di Yamaha
Peraturan kedua adalah membatasi jumlah orang dalam sebuah tim untuk hadir ke dalam paddock dan juga lintasan pada sirkuit.
Untuk peraturan kedua ini rupanya menimbulkan polemik di dalam sebuha tim balap, salah satu tim yaitu Yamaha merasakan dampak ini.
Sebab munculnya perturan pembatasan orang dalam sebuah tim membuat test-driver tidak bisa lakukan pekerjaannya.
Hal ini lah yang disayangkan oleh Lin Jarvis, sebab pihaknya tetap harus membayar sang test rider Jorge Lorenzo dengan bayaran yang tinggi.
"Epidemi COVID-19 ini telah membawa aspek yang mebuat frustrasi," ujar Lin Jarvis dilansir SportFEAT.COM dari Speedweek.
"Rencana kami dengan Lorenzo jadi terpengaruh, Jorge mengendarai Yamaha 2019 di Sepang selama dua hari, dan itu tidak banyak membantu kami," ujar Lin Jarvis.
Baca Juga: MotoGP San Marino 2020 Segera Bergulir, Fabio Quartararo Malah Soroti Jorge Lorenzo
Masalah ini pun dianggakp Lin Jarvis sebagai hal yang memalukan, sebab di awal pihak Lorenzo dan juga Yamaha sudah memiliki ikatan kontraK dengan eksperasi yang tinggi.
"Memalukan! Kami memiliki ekspetasi yang tinggi terkait dengan proyek baru ini, tapi saat ini kami tidak bisa melanjutkan," ujar Lin Jarvis.
Yamaha juga tidak bisa melakukan tindakan apa-apa terkait masalah ini sebab semuanya sudah ditulis di dalam kontrak kerja sama dan disepakati kedua belha pihak.
Dengan kata lain, Jorge Lorenzo saat ini seperti sedang memakan gaji buta dari Yamaha.
Penjelasan Yamaha soal peran Lorenzo berangkat dari pertanyaan beberapa rider mereka seperti Valentino Rossi dan Fabio Quartararo sebelumnya.
Rossi dan Quartararo sebelumnya merasa heran mengapa Yamaha tak kunjung melakukan uji tes dengan Lorenzo dalam delapan bulan terakhir.
Padahal, pembalap penguji tim lain seperti Dani Pedrosa (KTM) dan Michele Pirro (Ducati) sebelumnya sudah sempat melakukan uji tes di beberapa sirkuit.
Awalnya saya sangat bahagia mendengar Jorge menjadi pembalap penguji tim kami, karena dia adalah pembalap terbaik yang pernah ada yang mahir mengendalikan M1," ujar Rossi, dikutip SportFEAT.com dari Autosport.
"Saya pikir dia bisa membantu kami banyak, sama seperti yang dilakukan Pedrosa dengan KTM dalam setahun kemarin,"
"Tapi sekarang saya mempertanyakan niat Yamaha merekrutnya," tuturnya.
Sejauh ini Lorenzo baru satu kali melaukan uji tes bersama tim berlogo garpu tala tersebut, yakni pada tes pramusim di Sirkuit Sepang, Malaysia, Februari 2020 lalu.
"Kami tahu kemampuan Jorge dengan Yamaha saat masih aktif membalap, dan kini saya tidak paham kenapa dia tidak uji tes lagi," kata Fabio Quartararo.
"Dia hanya sempat melakoni 20 putaran dan itu saja. Kami lihat para pembalap penguji pada Juni lalu di Misano, tapi tidak ada yang dari Yamaha di sana," ucapnya.
(*)