Performa ini tentu bukan jadi sinyal positif bagi pembalap 34 tahun yang sempat difavoritkan jadi kandidat kuat juara dunia musim ini.
Disinggung soal kansnya musim ini saja, Dovizioso sudah mendekati rasa putus asa.
"Berbicara tentang gelar juara dunia rasanya tidak masuk akal, balapan seperti ini buruk bagi saya," ucap Andrea Dovizioso dikutip SportFEAT dari Motosan.es.
Baca Juga: Grogi dan Tekanan Besar buat Takaaki Nakagami Kubur Impian Sendiri di MotoGP Teruel 2020
"Ini bukan soal motivasi, tapi lebih ke kecepatan, saya tidak punya itu. Tanpa kecepatan, saya tidak bisa bertarung memperebutkan itu," ucapnya.
Andrea Dovizioso sebenarnya sempat mencicipi satu gelar juara dari seri MotoGP Austria. Akan tetapi, penampilannya perlahan menurun sejak mengeluhkan masalah ban dan berbagai masalah teknis lainnya di sisi Ducati.
Kesempatan Dovizioso meraih gelar juara dunia secara matematis memang hanpir berakhir.
Baca Juga: Klasemen MotoGP 2020 usai Seri Teruel - Joan Mir Makin Kokoh di Puncak, Andrea Dovizioso Menderita
Ia kini mengantongi 106 poin, jika ia mampu memenangi tiga seri terakhir maka maksimal ia hanya menggondol 181 poin. Sekali lagi, dengan catatan ia mampu juara tiga kali beruntun.
Padahal, pemuncak klasemen sementara saat ini, Joan Mir (Suzuki Ecstar) sudah mengantongi 137 poin yang semakin konsisten merebut podium di setiap seri. Belum lagi ada Fabio Quartararo dan Maverick Vinales yang bisa saja kembali juara di seri mendatang.
Rasa pesimistis Dovizioso ini agaknya bisa terbawa hingga beberapa seri ke depan. Sebab Dovizioso sudah membayangkan bahwa MotoGP Valencia 2020 nanti juga tak akan beda jauh hasilnya.