SportFEAT.COM - Maverick Vinales dihukum start dari pit lane pada MotoGP Eropa 2020 akibat memutuskan untuk menggunakan mesin keenamnya musim ini.
Maverick Vinales tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya menjelang gelaran balapan MotoGP Eropa 2020, Minggu (8/11/2020).
Pembalap Monster Energy Yamaha itu mendapat hasil kualifikasi kurang memuaskan dengan hanya finis di urutan ke-15.
Sejatinya posisi itu bakal jadi posisi start Vinales pada balapan nanti.
Namun faktanya ia justru akan menjalani start dari pit lane, yang mana baru bisa mulai start setelah lima detik balapan dimulai.
Hal tersebut karena ia mendapat hukuman akibat harus melebihi alokasi mesinnya dan membuka segel mesin keenam pada seri kali ini.
Ini terjadi sebagai dampak dari sanksi Yamaha yang dinyatakan bersalah akibat penggunaan mesin ilegal pada seri perdana Juli lalu.
Vinales sebenarnya hanya berjarak 19 poin dari pemimpin klasemen MotoGP 2020, Joan Mir.
Tetapi dengan start pit lane kali ini, peluang untuk mendapat hasil maksimal di MotoGP Eropa 2020 pun kian tertutup.
Vinales pun tidak menyangkal jika musim ini sudah jelas akan melayang.
Baca Juga: Marc Marquez Disebut Bakal Kehilangan Satu Hal Penting saat Comeback
"Dengan yakin, jawabannya iya," kata Vinales dikutip SportFEAT dari Autosport.
"Sebenarnya ini bisa jadi peluang yang sangat bagus bagi kami mengingat Marc tidak ada di sini. Honda dan Marc sudah menunjukkan mereka di level berbeda,"
"Jadi seharusnya musim ini jadi musim sempurna untuk meraih gelar juara dunia, Tetapi kami kehilangannya lagi, seperti pada musim 2017, dan kami melakukan kesalahan yang sama," ucap Vinales lagi.
Beberapa teknisi Yamaha yang sempat harus menjalani masa karantina setelah dilaporkan ada satu anggota yang positif COVID-19 juga membuat Vinales merasa 'sendirian'.
"Setiap kali orang-orang pergi dari sisi saya (karena protokol COVID-19) itu membuat saya merasa sendirian, tidak ada banyak kesempatan untuk mengungkap kesulitan saya dengan mesin," kata Vinales.
Ketika disinggung soal sanksi Yamaha yang menggunakan mesin ilegal, pembalap 25 tahun itu merasa bahwa ini adalah harga yang harus dibayarnya setelah hasil buruk performa mesin selama musim ini.
Ia juga menyesalkan performa Yamaha yang cenderung tidak konsisten sepanjang MotoGP 2020.
Bahkan ia tak segan menyebut musim ini jadi mimpi buruk dan ia mengakui bahwa tak pernah merasa nyaman naik M1 2020 dalam setiap seri yang bergulir.
"Jujur saya merasakan banyak keanehan, banyak hal," kata Vinales.
"Yang utama adalah mesinnya, saya kesulitan dengan mesin Yamaha sepanjang musim ini. Saya cuma merasa lebih baik di beberapa seri saja, sisanya saya cukup kesulitan, seperti mimpi buruk bagi saya," kata dia.