SportFEAT.COM - Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo ditangkap KPK, ia pernah jadi sosok di balik kesuksesan Indonesia meraih 14 medali emas Asian Games 2018.
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo ditangkap KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada Rabu (25/11/2020) dini hari WIB.
Penangkapan Edhy Prabowo oleh KPK tersebut terkait dengan dugaan korupsi ekspor benur.
Kabar tersebut menjadi berita yang cukup menggemparkan mengingat Edhy Prabowo menjadi menteri pertama dalam kabinet Indonesia Maju yang tertangkap KPK.
Edhy yang juga kader Gerindra tersebut sebenarnya cukup lekat dalam dunia olahraga.
Sebelum menjabat sebagai menteri Kelautan dan Perikanan di Kabinet Indonesia Maju, nama Edhy Prabowo sudah kian melambung saat Indonesia sukses memborong 14 medali emas Asian Games 2018.
Kala itu, raihan 14 medali emas Asian Games 2018 tersebut berasal dari cabang olahraga pencak silat.
Sosok Edhy Prabowo sendiri pernah menjabat sebagai Ketua Harian PB IPSI (Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia).
Lulusan Swiss German University tersebut juga aktif dalam organisasi Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia (PPSMI).
Totalitas Edhy Prabowo dalam berkecimpung di dunia pencak silat memang tidak jauh dari latar belakangnya sendiri.
Pasalnya, Edhy sendiri pernah menjadi atlet pencak silat sebelum masuk pendidikan AKABRI.
Orang kepercayaan Prabowo Subianto tersebut pernah meraih medali perunggu PON XIV pada 1996 silam.
Sementara itu, terkait penangkapan Edhy Prabowo, pihak KPK sendiri telah membenarkan.
Wakil Ketua KPK, Nurul Gufron mengatakan penangkapan tersebut terkait dugaan korupsi ekspor benur.
"Benar KPK tangkap (Edhy Prabowo), berkait ekspor benur," kata Ghufron dikutip SportFEAT dari Kompas.
Sejak menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo sempat menuai beberapa kontroversi terkait kebijakannya.
Salah satunya adalah perubahan beberapa aturan terutama terkait pelarangan penggunaan cantrang.