Find Us On Social Media :

An Se-young, Aset Emas Tunggal Putri Korea Selatan yang Akui seperti Bayi Mungil Selama di Pelatnas

Pebulu tangkis tunggal putri Korea Selatan, An Se-young, saat naik podium juara Korea Masters 2019, di Gwangju Woman's University, Minggu (24/11/2019).

SportFEAT.COM - Pebulu tangkis tunggal putri terbaik Korea Selatan, An Se-young mengakui jika ia merasa seperti bayi mungil selama berada di pelatnas karena alasan tertentu.

An Se-young menjadi salah satu pebulu tangkis tunggal putri masa depan Korea Selatan.

Pemain dengan rambut cepak tersebut menjalani musim cukup gemilang sepanjang 2019 lalu.

Selama mengarungi kompetisi BWF 2019, An Se-young sudah memenangi lima gelar juara.

Baca Juga: Dua Pesan Penting Taufik Hidayat pada Anthony Ginting dan Jonatan Christie demi Tampil Digdaya di Olimpiade Tokyo 2020

Satu diantaranya adalah gelar bergengsi yakni French Open 2019.

Pada turnamen World Tour berlevel Super 750 tersebut, An Se-young sukses membuat kejutan besar dengan menundukkan peraih medali emas Olimpaide 2016, Carolina Marin.

Nama An Se-young kian melambung sejak ia mampu tampil superior selama mewakili Korea Selatan apda Piala Sudirman 2019.

Di usianya yang baru menginjak 18 tahun, pukulan-pukulan An sudah cukup mematikan.

Di balik prestasinya yang impresif, terselip cerita unik dari An Se-young.

Pemain kelahiran Gwwangju, Korea Selatan tersebut ternyata merasakan betul perbedaan gap generasi antara dirinya dengan para pemain senior Negeri Ginseng.

Gap antara An dengan pendahulunya, sebut saja Sung Ji-hyun, memang cukup jauh.

Sung Ji-hyun sendiri yang sebelumnya menjadi andalan tunggal putri Korea kini sudah berusia 29 tahun.

Tak ayal, An Se-young pun sering merasa seperti bayi kecil selama berlatih di pelatnas.

Baca Juga: Bangganya Kento Momota Setelah Masuk Buku Rekor Dunia Sekaligus Lampaui Catatan Lee Chong Wei

"Saya bermain selama satu tahun di tim junior sebelum bergabung dengan tim pelatnas senior. Sejak itu, saya selalu mengikuti keputusan yang dibuat tim pelatnas senior, dan dari situ progres saya berjalan," kata An Se-young kepada Badminton Unlimited.

"Dan ya, saya merasa mereka berpikir saya ini seperti bayi," ucapnya sambil tertawa.

Meski begitu, An Se-young menjelaskan bahwa bukan sikap para pemain senior atau pelatih yang membuatnya merasa seperti bayi kecil.

Baca Juga: Misi Mustahil Ganda Putra Senior Malaysia Jelang Kembali Bergulirnya Turnamen BWF

Akan tetapi, karena setelah era Sung Ji-hyun memang skuad tunggal putri Korea Selatan seakan sempat terlewat satu generasi dibawahnya.

Dan itu memang membuat Korea sempat mengalami mandeg generasi selama beberapa tahun terakhir sebelum kemunculan An Se-young.

Baca Juga: Garuda Select III Bakal Datangkan 3 Pemain Asing selama Pemusatan Latihan di Eropa, Ini Alasannya

"Bukan karena mereka memperlakukan saya seperti bayi. Tetapi mungkin karena gap generasi," ucap An.

"Ada gap yang cukup jauh yang saya rasakan, ada seperti pengjalang di antara pemain senior dengan saya, terutama dari cara komunikasi kami," imbuh AN sambil tertawa gugup.

Saat ini An Se-young bertengger di peringkat sembilan dunia.

Ia berpeluang menjadi kandidat kuat tunggal putri Korea Selatan yang maju pada ajang Olimpiade Tokyo 2020.