Find Us On Social Media :

Setelah Berhasil Rengkuh Gelar Juara Dunia Konstruktor MotoGP 2020, Satu Kelemahan Terbesar Ducati Kini Justru Terkuak

Di musim balap MotoGP 2021, Ducati berpisah Andrea Dovizioso dan Danilo Petrucci

SportFEAT.COM - Keberhasilan Ducati meraih gelar juara dunia konstruktor MotoGP 2020 kini justru menguak satu kelemahan terbesar mereka.

Ducati berhasil memboyong gelar juara dunia konstruktor MotoGP 2020.

Tim pabrikan Italia itu sukses menjegal Suzuki dalam meraih triple crown, yang sudah menang juara dunia pembalap (Joan Mir) dan juara dunia tim.

Prestasi Ducati tersebut menjadi pemutus dahaga gelar juara dunia konstruktor mereka sejak 13 tahun lalu.

Baca Juga: Valentino Rossi Akui Sudah Putus Asa dan Hampir Pensiun Sejak Mengalami Musim Bencana di Momen Ini

Terakhir kali Ducati mampu menjadi juara dunia kontruktor adalah pada 2007 silam.

Pada momen itu, Ducati menang berkat kesuksesan pembalap andalan mereka saat itu, Casey Stoner yang juga meraih gelar juara dunia pembalap.

Namun seiring hasil manis yang dicapai Ducati memenangi gelar itu, kini justru terkuak satu kelemahan terbesar mereka.

Adalah Jack Miller yang membeberkan hal tersebut.

Meski bernaung di tim satelit, Jack Miller sudah dibekali motor pabrikan.

Miller pun memiliki beberapa gagasan yang jelas tentang apa yang mesti ditingkatkan Ducati apda MotoGP 2021.

Baca Juga: Sering Memakan Korban, Akhirnya Satu Tikungan Maut di MotoGP Ini Bakal Diubah

Pembalap Pramac yang musim depan akan naik ke Ducati tersebut menyebut bahwa Ducati masih diliputi banyak pekerjaan rumah.

Namun satu kelemahan besar Ducati yang ia ungkap adalah soal cengkeraman ban dari Desmosedici GP20.

"Kami harus berjuang lebih keras di trek dengan cengkeraman yang tidak begitu menggembirakan, seperti yang terjadi di Aragon dan brno," ungkap Jack Miller dikutip SportFEAT.com dari Motorsport-Total.

Baca Juga: Satu 'Kesalahan' pada Susunan Kalender MotoGP 2020 yang buat Valentino Rossi Kesulitan

"Cengkeraman ini adalah satu area terpenting yang harus kami tingkatkan," imbuhnya.

Masalah ban, terutama dengan ban jenis baru keluaran Michelin tahun ini memang cukup menguras tenaga bagi para rider Ducati.

Desmosedici GP yang biasanya andal di trek lurus, dalam beberapa seri kemarin terlihat lemah dan sering mudah kehilangan traksi. Hal ini bahkan sering jadi masalah yang dikeluhkan rider utama Ducati, Andrea Dovizioso.

Miller sendiri bilang bahwa ketika cengkeramannya sedang bagus, Ducati bisa begitu kuat. Namun jika sebaliknya, hasil buruk siap menanti.

"Kami harus konsisten di segala kondisi. Jika cengekramannya bagus, kami bisa sangat kuat," kata Miller.

"Tetapi di hari lain ketika cengkeramannya buruk, kami mengalami kesulitan besar," ujar pembalap asal Australia itu.

Baca Juga: Setelah Dipecat Yamaha, Keseriusan Jorge Lorenzo Jadi Pembalap Penguji Terus Dipertanyakan

"Kami sudah mencoba segala banyak cara termasuk memodifikasi geometri mesin sebanyak yang kami bisa. Namun pada akhirnya, ini belum membantu kami bisa tampil cepat," kata dia lagi.

Kini semuanya tergantung pada Ducati dalam menyikapi keluhan para pembalap mereka.

Tantangan akan semakin besar lantaran musim depan Michelin dikabarkan akan kembali menghadirkan ban jenis baru lagi.

"Kami sudah memberikan feedback kami dengan sangat tepat. Sekarang tugas para mekanik Ducati untuk mengevaluasi ini dan mengubahnya menjadi hasil yang diharapkan," ucap Miller.