"Saya ingat saya kami melakukan pengaturan apapun pada motor itu, selalu berhasil,"
"Sedangkan sekarang, kesalahan kami (Yamaha) sekarang adalah kami mengganti motor itu," ucapnya.
Sejak bergabung dengan Yamaha tiga tahun lalu, pembalap Spanyol itu memang menuai hasil paling bagus pada 2017.
Ia mampu meraih tiga gelar juara dan melesat ke peringkat ketiga klasemen akhir pembalap.
Pernyataan Vinales ini pun rupanya juga disetujui rekan setimnya, Valentino Rossi.
Rider kawakan Yamaha itu juga menilai bahwa masa-masa kompetisi 2016-2017 adalah masa terindah terakhir Yamaha.
Saat itu Yamaha masih mampu berduel ketat dengan Honda dalam perebutan gelar juara dunia tim maupun konstruktor.
Secara kebetulan, di tahun 2017 itu pula, Rossi memang terakhir kali mampu naik podium juara di MotoGP Belanda.
"Dari 2016 hingga 2017 sebenarnya itu adlaah tahun yang krusial bagi Yamaha, kami mulai merasakan beberapa masalah, ucap Rossi.
"Motor kami masih kompetitif sampai 2016, kami masih bisa menang balapan dan kejuaraan dunia,"
Tetapi sejak saat itu (ada perubahan versi) yang membuat kami mulai kesulitan. Saya tidak tahu seberapa besar kesalahan Yamaha karena melakukan perubahan ini,"
"Tapi saya pikir tim-tim pabrikan lain justru meningkat," kata Rossi lagi.