"Jika saya memutuskan untuk melupakannya, kami tidak akan pergi, kami hanya akan duduk diam seperti yang dilakukan bisnis lain," ucap White kepada BT Sport, dikutip dari MMA Mania.
"Saya mungkin harus memberhentikan mungkin sekitar 50 persen atau lebih staf saya. Anda akan memotong setengah gaji jajaran eksekutif atau lebih."
"Lalu ada hampir 200 juta dolar AS (Rp 2,8 triliun) yang tidak akan dibayarkan kepada para petarung dan daftarnya bertambah," kata White melanjutkan.
Baca Juga: Meski Sudah Dinyatakan Kalah, Tony Ferguson Ngotot Merasa Menang dari Charles Oliveira
Lebih lanjut, pria berusia 51 tahun itu meyakini menghentikan bisnis UFC bukanlah solusi di sektor ekonomi.
Dana White tidak ingin melihat banyak korban akibat pandemi virus corona, terutama di bagian pendapatan.
"Tidak ada yang diberhentikan, tidak ada gaji yang dipangkas, dan kemudian Anda melihat para petarung, setiap kontrak harus dihormati," tutur White.
"Berhenti bukanlah solusi. Saya terpesona oleh betapa banyak orang yang mau berhenti begitu saja. Menarik bagi saya," pungkas dia.
Baca Juga: Dana White Akhirnya Ungkap Alasan Jadikan Khamzat Chimaev Sebagai Lawan dari Leon Edwards