"Untuk atmosfer pertandingan, ya memang harus mulai dari nol lagi. Ini absen tandingnya kan lama, lamanya sudah kebangetan, jadi ada ambisi lagi sudah tidak sabar mau tanding lagi," kata Fajar dikutip SportFEAT dari Badminton Indonesia.
"Semoga tidak ada rasa canggung karena sudah lama tidak tanding," sambung pemain asal Majalaya itu.
Juara Korea Open 2019 itu mengakui jika petualangan mereka di 3 turnamen nanti dipastikan tak akan mudah.
Mereka sudah 9 bulan tidak bertanding di kompetisi internasional.
Mendekati gelaran turnamen, mereka pun digenjot latihan fisik dan teknik yang kini lebih intens.
"Waktu bulan November, memang yang diutamakan itu mengembalikan kondisi fisik, tapi dua minggu jelang turnamen, lebih banyak latihan teknik," ujar Rian.
"Saya juga banyak program kekuatan tangan, karena sudah lama nggak tanding, jadi power-nya harus ditingkatkan," kata Rian lagi.
Sementara itu, Fajar menyatakan selama libur bertanding, porsi latihan mereka tidak ada yang terpengaruh. Malah mereka lebih bisa mengatur appa saja yang masih kurang.
Sehingga duo FajRi juga bertekad memanfaatkan masa pandemi sebagai cara untuk memperbaiki kelemahan mereka dan berharap bisa ditampilkan saat pertandingan nanti.
"Kalau kondisi fisik, kalau dari latihannya nggak terpengaruh, seharusnya tidak masalah sih," ungkap Fajar.
"Selama ini kan kami tetap latihan terus, masa pandemi juga tidak diliburkan, jadi saya merasa tidak ada masalah dari segi fisik," pungkasnya.
Nomor ganda putra menjadi sektor yang paling banyak mengirimkan wakil bagi tim bulu tangkis Indonesia di turnamen Thailand Open.
Selain Fajar/Rian, Indonesia juga akan menurunkan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.