Setelah menjalani oeprasi ketiganya di awal Desember lalu, ia pun masih diperkirakan absen lagi sampai 6 bulan ke depan.
Sekalipun Marquez punya mental baja, Schwantz menilai adaptasi lagi dengan kompetisi tetap tidak akan mudah.
"Ketika saya jauh dari motor (absen) untuk sementara, saya sadar bahwa saya butuh waktu setidaknya hinga 3 kali lipat lebih lama untuk kembali ke level saya," ujar Schwantz.
"Ini bukan hanya tentang kebugaran fisik, tetapi juga soal mental," imbuh juara dunia 1993 itu.
Baca Juga: Alexander Albon, Pembalap Thailand Pengukir Sejarah yang Kini Tersakiti usai Dibuang Red Bull Racing
"Marc harus kembali memacu motornya sebelum tes pramusim untuk kembali mendapat kepercayaan dirinya. Memang Marc sepertinya bisa melakukan itu."
"Tetapi jika harus menunggu sampai Januari atau februari untuk tahu performa dia, musim depan dia berisiko (sulit comeback). Jika dia terlalu lama absen, sulit untuk comeback," tukas Schwantz.
Di sisi lain, absennya Marc Marquez terus mengintai masa depan Repsol Honda.
Musim ini, Repsol Honda sudah sangat keteteran tanpa kehadiran The Baby Alien.
Raihan dua kali podium Alex Marquez dan peran pengganti Marc, Stefan Bradl, belum bisa mengangkat derajat tim pabrikan Jepang itu sampai akhir musim ini.
Baca Juga: Krisis Finansial, Franco Morbidelli Tak Akan Dapat Jatah Motor Pabrikan Lagi dari Yamaha
Repsol Honda terseok-seok di papan bawah klasemen, terutama dari kalsemen tim dan konstruktor.
Situasi ini amat berbanding terbalik ketika musim 2019 lalu, di mana tim berlogo sayap tunggal itu mampu merengkuh Treble Winner.