SportFEAT.COM - Ada alasan tersendiri mengapa Rionny Mainaky ditunjuk sebagai Kabid Binpres baru PBSI untuk periode 2020-2024 untuk menggantikan Susy Susanti.
Susunan Pengurus PBSI periode 2020-2024 telah resmi diumumkan pada Rabu (23/12/2020) malam kemarin, di Hotel Ayana, Jakarta.
Dalam susunan pengurus terbaru itu, masuk nama-nama baru dan ada pula nama yang menghilang.
Susy Susanti yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) kini digantikan oleh Rionny Mainaky.
Setelah tidak menjabat sebagai pengurus PBSI, Susy Susanti sendiri dikabarkan akan fokus mengurus bisnisnya.
Smeentara itu, penunjukkan Rionny Mainaky sebagai Kabid Binpres PBSI yang baru sempat mengejutkan warganet.
Sebab, Rionny Mainaky sendiri sebelumnya menjabat sebagai Kepala Pelatih tunggal putri Indonesia.
Rionny baru mendarat ke Indonesia pada 2019 lalu setelah sebelumnya menjadi pelatih ganda putra Jepang.
Ketua Umum PBSI, Agung Firman Sampurna mengungkap alasan di balik penunjukan Rionny sebagai Kabid Binpres yang baru.
"Setelah kami melakukan profiling dan komunikasi yang intens dengan berbagai klub bulutangkis besar, akhirnya kita punya beberapa profil," ujar Agung Firman dikutip SportFEAT dari Badminton Indonesia.
"Nah beberapa profil ini yang dianggap punya kemampuan dan visi misi sejalan dengan kami, dapat bekerja sama dengan kami, dan chemistry-nya sudah ada," sambungnya.
Salah satu hal yang membuat Agung Firman mempercayakan jabatan tersebut kepada Rionny adalah karena prestasinya selama menjadi pelatih di Jepang.
"Kami mau mencari profil pelatih yang punya kemampuan internasional, sejalan dengan visi misi kami serta bisa bekerjasama dengan kami," kata Agung.
"Rionny sudah 23 tahun berpengalaman melatih di Jepang, baik sebagai pelatih klub maupun tim nasional Jepang."
"Dan sudah terbukti mengangkat prestasi tim bulutangkis Jepang," ujar Agung lagi.
Baca Juga: Ungguli Kento Momota, Tommy Sugiarto Punya Modal Bagus Jelang Thailand Open 2021
Agung berharap pengalaman Rionny memupuk prestasi pemain Jepang bisa diterapkan di pembinaan bulutangkis Indonesia.
Pasalnya, target utama PBSI dalam kepengurusan baru kali ini adalah meraih kembali supremasi-supremasi bergengsi ke Tanah Air.
Untuk diketahui, tahun depan akan ada salah satu turnamen beregu paling bergengsi yang sudah lama tidak dimenagi Indonesia, yakni Piala Thomas dan Uber serta Piala Sudirman.
Di sisi lain, ada beberapa nama mantan pebulu tangkis yang kini masuk kepengurusan PBSI yang baru.
Diantaranya Taufik Hidayat sebagai Staf Ahli Pembinaan dan Prestasi, serta Ricky Soebagja sebagai Subid Pengembangan Prestasi Daerah.