SportFEAT.COM - Bos tim Suzuki Ecstar, Davide Brivio, membongkar rahasia kesuksesan timnya merajai ajang MotoGP 2020.
Tim Suzuki Ecstar meraih kesuksesan besar pada gelaran MotoGP 2020 lalu.
Pada perlombaan MotoGP 2020 kemarin, Suzuki Ecstar berhasil meraih dua gelar.
Joan Mir keluar sebagai juara dunia pembalap, sedangkan Suzuki juga meraih tim juara.
Baca Juga: Gara-gara Valentino Rossi, Andrea Dovizioso Rasakan Pahit Manisnya Jadi Pembalap MotoGP
Pencapaian tim pabrikan Jepang itu tentu sangat mengejutkan mengingat sebelumnya mereka tak sekali pun meraih juara.
Balapan kelas utama lebih banyak didominasi oleh tiga kekuatan utama yakni Honda, Yamaha dan Ducati.
Apalagi Suzuki sempat menyatakan keluar dari MotoGP sebelum akhirnya memutuskan comeback pada 2015 silam.
Para pembalap Suzuki juga tak mampu mengimbangi rider top seperti Marc Marquez, Andrea Dovizioso hingga Valentino Rossi.
Sejak kembali lima tahun yang lalu, Suzuki benar-benar mengusung konsep yang berbeda dari sebelumnya.
Salah satu yang paling kentara adalah pemakaian mesin inline 4 setelah sebelumnya setia dengan jenis V4.
Dua tahun pasca comeback ke kelas utama, Suzuki juga sempat mengalami masalah karena salah dalam pemilihan mesin.
Baca Juga: Sombongnya Jorge Lorenzo, Masih Cari Ribut dengan Andrea Dovizioso meski Sudah Pensiun
Walhasil, mereka harus berjuang kembali dan harus mendapatkan hak konsensinya kembali.
Hasil apik baru terlihat pada musim lalu, dimana duo ridernya Joan Mir dan Alex Rins tampil mengejutkan.
Duet pembalap Spanyol itu tampil konsisten sejak pertengahan musim tepatnya usai seri MotoGP Austria.
Selain karena dua pembalap yang jadi ujung tombak keberhasilan, Suzuki Ecstar mempunyai rahasia lain.
Manajer Suzuki Ecstar, Davide Brivio pun membeberkan rahasia di balik kesuksesan timnya.
"Saat come back pada tahun 2015, kami pikir proyek ini akan sulit dan mungkin akan ada masa-masa sulit ke depannya," ungkap Brivio dilansir dari Speedweek.
Baca Juga: Sombongnya Jorge Lorenzo, Masih Cari Ribut dengan Andrea Dovizioso meski Sudah Pensiun
Saat ditunjuk sebagai orang yang bertanggung jawab, pria Italia tersebut hanya fokus mencari orang dengan motivasi tinggi.
"Kami mencari orang yang selalu bersemangat, pantang menyerah, untungnya kami sudah memiliki tiga orang seperti itu dari pabrikan," ucap Brivio.
"Kami tidak ingin Suzuki hanya jadi tempat kerja biasa karena seseorang tidak memiliki alternatif lain, kami membentuk tim yang solid," tuturnya menambahkan.
Selain faktor di atas, meminimalisir konflik internal menjadi rahasia di balik kesuksesan Suzuki musim lalu.
Baca Juga: Dilengserkan Yamaha, Valentino Rossi Bakal Buktikan Dia Belum Habis