Find Us On Social Media :

Bukan Gegara Gagal Cetak Gol, Inilah Ketakutan Terbesar Penyerang Legendaris Timnas Indonesia

Aksi Bambang Pamungkas jadi penjaga gawang dalam latihan Persija Jakarta

SportFEAT.COM - Penyerang legendaris timnas, Bambang Pamungkas, ternyata takut jika tak bisa menjadi diri sendiri saat berada di atas lapangan.

Selama aktif sebagai pesepak bola, Bambang Pamungkas ternyata mempunyai satu phobia alias ketakutan.

Hal itu ia sampaikan kala berbincang-bincang di kanal Youtube pemain Persija Jakarta Marc Klok.

Sebagai seorang goal getter ulung, penyerang legendaris timnas Indonesia itu ternyata mempunyai ketakutan tak bisa menjadi diri sendiri.

Baca Juga: TC Timnas U-22 Indonesia untuk SEA Games 2021 Kelar, Shin Tae-yong Fokus Benahi Satu Faktor Ini

Menurut Bambang Pamungkas, sebagai pesepak bola profesional tak bisa dihindarkan dari yang namanya popularitas.

Apabila tidak disikapi dengan bijak, bukan tidak mungkin karier seorang pesepak bola akan hancur.

Oleh karenanya, pria yang akrab disapa Bepe itu pun memutuskan membatasi akses dunia luar yang tidak berkaitan dengan mimpinya menjadi pemain profesional.

"Ketakutan saya adalah saya tidak bisa menjadi diri sendiri," kata Bambang Pamungkas, dikutip dari BolaSport.com.

"Karena anda tahu ketika menjadi public figure dan banyak orang mengenal anda maka anda tidak akan memiliki kehidupan pribadi. Dan aku takut yang satu ini,"

"Jadi itulah alasannya saat saya bekerja di lapangan orang dapat memiliki saya. Tetapi saat di rumah, saya mencoba mengunci segalanya," tambahnya.

Baca Juga: Tak Bisa Mentas, Bomber Timnas U-19 Indonesia Sesalkan Penundaan Piala Dunia U-20

Pria yang kini menjabat sebagai manajer Persija itu mengaku tak jarang mendapat panggilan untuk melakukan wawancara ekslusif.

Akan tetapi, Bepe memilih untuk menolak dan fokus pada kehidupan privasinya.

"Karena terkadang media mencoba menghubungimu kapanpun mereka mau. Mereka ingin wawancara, tetapi saya tidak akan melakukan wawancara seperti itu," ucap pemain kelahiran Salatiga itu.

"Jadi itulah sebabnya saya bisa menulis. Jadi ketika media atau orang lain menulis di email menanyakan sesuatu, maka saya akan membalasnya dalam dua hari,"

"Tetapi apabila itu menelfon di atas jam enam atau semacamnya, itu tidak akan saya jawab. Karena saya tahu bahwa saya harus berhasil, saya harus menjadi keluarga," timpalnya.

Baca Juga: Tangan Kanan Shin Tae-yong Pastikan Timnas U-19 Indonesia Siap Jajal Ketangguhan 5 Tim Ini

Usai pensiun, pria berusia 39 tahun itu pun mengaku bahagia dan puas bisa melakukan apapun yang sempat tak bisa diraih ketika aktif bermain.

"Itu sudah terjadi sejak 2003. Kala itu saya masih muda dan begitu banyak gangguan dari orang-orang karena ketika anda mulai tinggal di Jakarta, apapun yang diinginkan pasti akan ada semua," tuturnya.

"Jadi saya mulai membuat keputusan karena saya ingin menjadi pesepakbola yang sukses."

Baca Juga: Begini Kondisi Terkini Para Pemain Timnas U-19 Indonesia yang Tengah Jalani TC di Spanyol

"Jadi mungkin apa yang tidak dapat saya lakukan saat masih bermain, akan dilakukan saat saya sudah pensiun seperti saat ini."

"Mungkin sukit untuk beberapa pemain. Tetapi jika ingin menggapai impian, maka itu akan mudah. Sesuatu yang menyenangkan bisa dilakukan nanti, tetapi jika kerja keras harus selalu dikerjakan," pungkasnya.