SportFEAT.COM - Mantan pembalap Ducati Andrea Dovizioso, menyebut Casey Stoner sebagai rider paling berbakat yang pernah dihadapinya.
Pembalap veteran asal Italia, Andrea Dovizioso membuat keputusan berani dengan memilih vakum dari MotoGP 2021.
Hal itu tak terlepas dari tak adanya kesepakatan kontrak dirinya dengan mantan timnya Ducati hingga akhir MotoGP 2020.
Dipastikan tak mengaspal musim depan, Andrea Dovizioso lebih memilih menghabiskan waktu secara pribadi sembari mengenan kariernya di lintasan.
Baca Juga: Satu Bakat Alami Juara Dunia MotoGP 2020 yang Tak Banyak Diketahui
Salah satunya adalah membahas para pembalap yang pernah menjadi rivalnya selama berkarier di MotoGP.
Dovizioso menyebut mantan rekannya Casey Stoner merupakan rival paling berbakat yang pernah dihadapinya.
Pembalap berjuluk Desmodovi itu tercatat pernah menjadi tandem Stoner di Ducati pada musim 2011 lalu.
Dovizioso menilai Stoner jauh lebih berbakat ketimbang Valentino Rossi atau Marc Marquez sekali pun.
"Dia pembalap paling berbakat yang pernah saya hadapi. Selain bakatnya, Stoner punya metode yang hebat," kata Dovizioso kepada DAZN, seperti dikutip SportFeat.com dari Autosport.
"Kalau membandingkan dengan Valentino Rossi, Rossi pembalap yang berbakat dan punya metode,"
"Di sisi lain, Casey langsung menggebrak sesegera mungkin dan mengalahkan para lawannya.Dia melakukannya dengan sangat baik," tambahnya.
Baca Juga: Rossi Tak Masuk Radar, Ini 4 Pembalap yang Mengancam Kembalinya Marc Marquez di MotoGP
Meski begitu, Dovizioso tak bisa membandingkan Stoner dengan rivalnya yang lain seperti Marc Marquez karena menurutnya mereka sama-sama impresif.
"Sulit menentukan apakah ada pembalap yang lebih berbakat daripada Marquez," ucapnya lagi.
"Semua yang dia capai punya cara tersendiri, sehingga saya menyimpulkan Casey lebih punya bakat," tuturnya menimpali.
Lebih jauh lagi, rider berusia 34 tahun itu juga membeberkan satu kelebihan Marc Marquez yakni sistem pendukung yang memadai.
"Marc Marquez punya kehidupan yang berbeda. Ia tak pernah menghadapi salah paham atau situasi yang tak nyaman," ungkap Dovizioso.
"Segalanya lebih santai untuk Marc. Itu alasan dia memenangi banyak trofi juara," katanya mengakhiri.
Baca Juga: John Surtees Masih Jadi Satu-satunya Pembalap yang Mampu Juara Dunia MotoGP dan F1 Sekaligus