"Bagian tersulit adalah karena saya harus meninggalkan kelompok hebat (di Suzuki), yang mana saya memulai project bersama mereka sejak Suzuki bergabung ke MotoGP lagi," kata Brivio.
Kepindahan Brivio ke Alpine tidak lepas dari peran CEO Renault, Luca de Meo yang sangat ingin menghidupkan kembali mobil pabrikan Prancis di ajang F1.
Brivio memang dekat dengan De Meo di mana mereka pernah saling mengenal saat sama-sama memperkuat tim Yamaha di MotoGP pada 2002-2010 silam.
Baca Juga: Persipura Bubar, Nasibnya di Piala AFC 2021 Jadi Pertanyaan, Akankah Persija Jadi Pengganti?
FIAT saat itu masih jadi sponsor Yamaha, yang mana mereka adalah merk mobil Italia yang jabatan Kepala Pemasarannya dijabat oleh De Meo.
Sementara itu, Brivio sendiri merasa semakin tertantang dengan jabatan barunya di Alpine nanti.
"Sulit mengucap selamat tinggal pada orang-orang di Suzuki yang sudah bertahun-tahun membangu tim hebat ini," kata Brivio.
"Saya sedih dari sudut pandang ini. Tetapi di sisi lain saya juga sangat termotivasi untuk menaklukkan tantangan baru ini," kata pria 60 tahun itu lagi.
Baca Juga: Ronaldo Justru Dibuat Was-was usai Juventus Robohkan Keperkasaan AC MIlan di Liga Italia
Brivio akan menjabat CEO Alpine dan bekerja sama dengan kepala tim baru Marcin Budkowsi, kendati Alpine sendiri belum mengumumkan secara resmi soal perubahan ini.
Davide Brivio merupakan pria berkebangsaan Italia, ia mengawali kariernya bersama Yamaha di World Superbike (WSBK) pada 1990.
Pada 2002, Brivio melebarkan sayap menuju tim pabrikan Yamaha di ranah MotoGP dan berperan penting dalam kesuksesan Valentino Rossi saat itu.