SportFEAT.com - Ada beberapa hal yang membuat Manchester United merebut puncak klasemen dari Liverpool pada hari Rabu (13/1/2021).
Sang juru taktik, Ole Gunnar Solskjaer nampaknya sudah menemukan racikan yang cukup manjur.
Setelah hampir 8 tahun tak menunggangi singgasana akhirnya Manchester United bisa kembali merasakannya untuk sementara.
Dilansir SportFEAT.com dari Squawka setidaknya ada beberapa hal yang membuat Man United kembali sukses di pucuk klasemen.
Five things @muhammadbutt learned from Man Utd's 1-0 win against Burnley."Solskjaer’s Fergie-esque rotation"https://t.co/I04SXMQXdC
— Squawka Football (@Squawka) January 12, 2021
1. Kembalinya Paul Pogba
Dilansir SportFEAT.com dari Squawka, Paul Pogba merupakan peran kunci beberapa match terakhir Manchester United.
Dia kembali ke performa terbaiknya setelah pada 2020 lalu posisinya tertutup oleh penampilan gemilang Bruno Fernandes.
Dalam laga melawan Burnley, Pogba dinobatkan menjadi Man of The Match melalui kontribusinya yang besar.
Pogba dapat mengangkat permainan, performa rekan tim, dan mengangkat ke puncak klasemen, dilansir SportFEAT.com dari Squawka.
Paul Pogba’s game by numbers vs. Burnley: 104 touches (most) 12 duels won (most) 7 penalty area entries 5 aerial duels won (=most) 5 clearances (most) 4 fouls won (most) 2 chances created (=most) 2 tackles 2 interceptions 1 shot 1 goal What a performance. pic.twitter.com/HwuGKf3yu3
— Squawka Football (@Squawka) January 12, 2021
Baca Juga: Bagi Mesut Oezil, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo Sama-sama Pemain Terbaik, tapi...
2. Pertahanan yang Mulai Menguat
Selama 70 menit pertandingan melawan Burnley, tak ada satupun tendangan tepat ke gawang yang dilakukan oleh Burnley, dilansir SportFEAT.com dari Whoscored.com.
Dari 6 percobaan tendangan, semuanya meleset.
Namun masih terdapat sedikit celah yang diekspoiltasi melalui posisi Aawon Wan-Bissaka yang selalu diserang lewat bola lambung dan diagonal.
3. Solskjaer menerapkan rotasi pemain ala Ferguson
Sir Alex Ferguson memiliki kebiasaan rotasi pada saat melatih Manchester United.
Hal tersebut juga coba diterapkan oleh Ole, dengan membongkar pasang pemainnya, seperti memasang Fred dan McTominay, Nemanja Matic dan Paul Pogba.
Maupun kombinasi pemain depan antara Anthony Martial, Edinson Cavani dan Marcus Rashford.
Strategi ini membuat musuh susah menebak kekuatan dan taktik apa yang akan digunakan jika melawan Manchester United.