SportFEAT.COM - Kehebatan si Bocah Ajaib Thailand, Kunlavut Vitidsarn seketika luntur di hadapan Anthony Sinisuka Ginting usai ia menelan kekalahan di Yonex Thailand Open 2021.
Kunlavut Vitidsarn, tunggal putra Thailand yang turut meramaikan kompetisi Yonex Thailand Open 2021.
Ini menjadi pengalaman pertama bagi Kunlavut Vitidsarn turun di ajang BWF kelas Super 1000.
Di Negeri Gajah Putih, nama Kunlavut Vitidsarn begitu dielu-elukan menjadi tunggal putra masa depan Thailand.
Julukan si Bocah Ajaib memang sudah kerap dilekatkan pada sosok pemain 19 tahun itu.
Vitidsarn bertahun-tahun kokoh bertengger di peringkat satu dunia level junior BWF.
Ia mampu mendominasi kelas junior dalam tiga tahun beruntun dan banyak mengoleksi berbagai gelar bergengsi di turnamen BWF level junior.
Semua lawan-lawan Vitidsarn di level junior mudah ditumpas olehnya. Pukulan yang dimilikinya cenderung sudah 'matang' dan mematikan.
Bahkan, dalam tiga tahun terakhir, dari 2017 hingga 2019, pemain kelahiran Bangkok itu mampu menjadi Juara Dunia Junior 3 kali beruntun.
Pada 2019, ia berhasil mengawinkan gelar Juara Dunia Junior dan Juara Asia Junior.
Tak ayal, banyak yang berpendapat bahwa ia seperti titisan Ratchanok Inthanon versi tunggal putra.
Penampilannya di Yonex Thailand Open 2021 juga menjadi salah satu yang paling ditunggu tuan rumah.
Babak pertama dilewati Kunlavut Vitidsarn dengan cukup kerja keras. Ia mampu menghidupkan asa usai bertarung 3 gim kontra wakil Spanyol.
Namun, di babak kedua, pertemuannya dengan tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting menjadi akhir dari petualangannya di Impact Arena.
Si Bocah Ajaib itu mendadak mati kutu saat berhadapan dengan Anthony Sinisuka Ginting.
Bermain di lapangan 1 Impact Arena, Bangkok, Vitidsarn dipaksa bertekuk lutut di hadapan Anthony Ginting. Ia kalah dalam 2 gim langsung, 16-21, 19-21.
Vitidsarn menerima kekalahan itu dengan lapang dada.
"Saya tetap puas meski kalah, saya bertarung melawan salah satu tunggal putra terbaik dunia yang juga lebih senior dari saya," kata Kunlavut Vitidsarn kepada BWF.
Ia mengaku, masih kalah banyak dari Anthony Ginting. Terutama, dari segi kecepatan Anthony yang membuatnya kalang kabut.
"Lawan saya (Anthony, red) lebih cepat dari saya. Inilah mengapa saya harus segera berbenah dan memperbaiki permainan saya selama ini,"
"Saya harus segera memperbaiki titik lemah saya ini, dan lebih siap lagi pada turnamen-turnamen ke depan," tukasnya.
Kendati menelan kekalahan, permainan Vitidsarn memang wajib diwaspadai para tunggal putra lainnya.
Anthony Ginting sendiri mengakui hal itu.