SportFEAT.COM - Mantan pemain timnas U-19 Indonesia Alvian Sanyi, ditangkap kepolisian karena menganiaya wanita usai kalah bermain games Mobile Legend.
Sebuah berita mengejutkan datang dari pesepakbolaan nasional.
Mantan penggawa timnas U-19 Indonesia, Alvian Sanyi, dilaporkan kepolisian karena kasus penganiayaan terhadap seorang wanita Rana Anjani.
Alvian Sanyi diciduk oleh pihak berwajib karena terbukti melakukan kekerasaan kepada wanita yang kebetulan kekasihnya hingga babak belur.
Baca Juga: Bomber Timnas U-19 Indonesia Bongkar Menu Latihan yang Jadi Fokus Shin Tae-yong
Tindakan kekerasan yang dilakukan eks pemain Persipura itu diawali karena Alvian merasa jengkel karena aksi teman dari kekasihnya yang mengejek karena kalah bermain games Mobile Legend.
"Berdasarkan keterangan korban, pelaku kesal dengan korban dan diolok-olok oleh teman korban ketika kalah bermain game online tersebut," kata Wakapolres Metro Jakarta Utara, AKBP Nasriadi, Selasa (19/1/2021).
Tak hanya Mobile Legend, pria berusia 21 tahun itu juga kesal karena Rana Anjani suka memasang foto seksi di status WhatsApp.
Karena kekesalan itu, Alvian Sanyi lantas memukuli Rana Anjani di kamar kosnya.
"Pelaku juga kesal terhadap korban setelah mengetahui korban yang selaku pacarnya telah memasang foto seksi di status Whats App."
"Atas kejadian itu, pelaku langsung marah dan memukul korban," Nasriadi.
Baca Juga: Piala Asia U-19 dan U-16 Dibatalkan AFC, Begini Rencana Anyar PSSI untuk Timnas Indonesia
Kronologi penganiayaan itu sendiri terjadi di Jalan Agung Utara, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Korban yang merasa tak terima dengan tindakan Alvian akhirnya membuat laporan ke Tim Tiger Polres Metro Jakarta Utara.
Rana Anjani yang dipukuli di kamar kosannya oleh Alvian Sanyi itu mencoba berlari keluar untuk meminta pertolongan.
Namun, mantan pemain timnas U-19 Indonesia itu mencegahnya dengan menjambak rambut korban.
Baca Juga: Boaz Solossa Mulai Tua, Persipura Jayapura Ternyata Sudah Miliki 3 Nama Pewaris
"Pelaku memukuli kepala dan wajah korban dengan menggunakan tangan kosong sebanyak enam kali, kemudian dua kali pada badannya," kata Nasradi.
"Korban berlari keluar kosan yang hendak meminta bantuan, namun kembali dijambak rambutnya dan memukulinya kembali,"
"Ketika lengah, korban dapat lari dan keluar kosan untuk meminta tolong kepada pemilik kosan dan satpam," tutup Nasradi.