SportFEAT.COM - Pelatih Ansan Greneers FC, Kim Gil-sik ternyata mempunyai cara tersendiri agar Asnawi Mangkualan Bahar cepat beradaptasi di Korea Selatan.
Asnawi Mangkualam Bahar resmi bergabung dengan klub K-League 2 Ansan Greneers FC.
Kepastian bergabungnya pemain berusia 21 tahun itu telah diumumkan lewat situs resmi Ansan Greeners FC.
Sementara, PSM Makassar yang merupakan klub terakhir yang dibela Asnawi juga telah menyampaikan pernyataan resmi lewat akun Intagram klub.
Baca Juga: Jadi Incaran Mantan Klubnya di Malaysia, Persija Jakarta Bersiap Kehilangan Marko Simic
Dengan demikian, Asnawi Mangkualam Bahar resmi menjadi pemain Indonesia pertama yang berkarier di Negeri Gingseng.
Baru pertama kali merasakan karier di luar negeri, Asnawi Mangkualam tentu perlu beradaptasi dengan lingkungan barunya.
Pelatih Ansan Greneers FC, Kim Gil-sik menegaskan pihaknya akan memberikan dukungan penuh agar Asnawi cepat beradaptasi.
Salah satu yang menjadi fokus utama juru taktik 4w tahun itu adalah soal bahasa.
Untuk mensiasati hal ini, Kim Gil-sik ternyata sudah punya solusi yakni mencarikan penerjemah untuk Asnawi.
Mengingat banyaknya warga negara Indonesia yang berada di Ansan, hal ini tampaknya tak akan menjadi kendala.
"Pertama adalah masalah bahasa. Di Ansan ada banyak sekali orang Indonesia," ucap Kim Gil-sik di Youtube Sports-G Korea, dikutip SportFeat.com dari BolaSport.com.
Baca Juga: Ketemu di Gym, Khabib Nurmagomedov Sampaikan Doa Untuk Bek Liverpool
"Kami akan mencari penerjemah secepatnya untuk membantu tim dan Asnawi. Tapi sepakbola adalah olahraga dunia yang pasti punya banyak persamaan.
"Jadi saya rasa bahasa bukan hambatan. Dia akan bisa beradaptasi dengan baik," tuturnya menambahkan.
Selain masalah bahasa, Kim Gil-sik juga menyoroti perbedaan kultur antara Indonesia dan Korea Selatan.
Kim Gil-sik menegaskan bahwa budaya Korea Selatan sejatinya adalah budaya yang terbuka pada kultur-kultur lain di dunia.
Namun, dalam beberapa aspek tertentu, ada juga sistem kultur yang rumit bagi orang asing untuk memahaminya.
Baca Juga: Senjata Andalan Arsenal Tiba, Mikel Arteta Yakin Permalukan Manchester United
"Di Korea, meskipun banyak yang berkata kultur di sini bebas, tapi dalam hal kehidupan sehari-hari dan juga latihan masih ada kultur yang sistematis dan rumit," tutur Kim Gil-sik.
"Karena ini berbeda dengan Indonesia, mungkin ini akan sulit pada awalnya. Maka dari itu, saya akan membantunya," pungkas pelatih yang pernah berkarier di Rumania ini.