Find Us On Social Media :

Dibandingkan Rossi, Mick Doohan seperti Petinju Buas yang Selalu Lapar Gelar Juara

Mick Doohan dan Valentino Rossi.

SportFEAT.COM - Jika dibandingkan dengan Valentino Rossi, sosok legenda MotoGP Mick Doohan dinilai lebih ambisius oleh mantan mekanik mereka, Alex Briggs.

Alex Briggs merupakan mantan mekanik dua pembalap legendaris MotoGP, Valentino Rossi dan Mick Doohan.

Jauh sebelum dikenal sebagai mekanik kepercayaan Rossi, Briggs merupakan mekanik yang bekerja untuk Mick Doohan saat masih bernaung di Honda pada akhir 90-an.

Seiring dengan perpisahannya dari paddock MotoGP usai ditinggal Rossi ke Petronas Yamaha, Briggs sedikit bernostalgia tentang pengalaman 28 tahunnya berkarier senagai mekanik 2 pembalap legendaris MotoGP itu.

Baca Juga: Beda Nasib dengan Marc Marquez, Pembalap Suzuki Ini Bangkit dan Favorit Juara MotoGP 2021

Baca Juga: Update Ranking BWF - Marcus/Kevin Masih Kokoh, Duo Ganda Putra Pekerja Keras Melesat 4 Setrip

Briggs menyoroti perbedaan besar antara sifat Rossi dengan Doohan yang sangat bertolak belakang.

Doohan disebutnya sebagai pembalap yang yak mau kalah dan selalu mengutamakan kemenangan.

"Dia seagresif petinju sebelum bertanding," kenang Briggs, dikutip SportFEAT dari Motorsport Total.

"Dia hanya ingin memenangkan segalanya. Dia selalu ingin menjadi yang pertama," imbuh Briggs.

Dengan 54 kemenangan dan gelar dunia tanpa terputus dari 1994 hingga 1998, Doohan adalah salah satu pembalap MotoGP terbaik sepanjang masa.

Baca Juga: Bukan Faktor U, Ini Alasan Valentino Rossi Cuma Dikontrak Setahun di Petronas Yamaha

Baca Juga: Kartu Merah 82 Detik Jadi Awal Mula Sihir Manchester United Kandaskan Southampton

Hanya saja, rentetan kecelakaan dan cedera kaki di Jerez pada 1999 harus mengakhiri kariernya.

Di sisi lain, akhir karier Doohan menjadi awal mula kemunculan Valentino Rossi.

Baca Juga: Tak Mau Kalah dengan Liverpool, Manchester City Punya Virgil van Dijk Versi Portugal

Pada musim 2000, Honda merekrut Rossi dan menempatkan kru Doohan di sisinya. Rossi belajar dengan cepat dan mampu langaung nyetel dan cepat di paruh kedua musim.

The Doctor sukses menjadi runner-up di musim 500cc pertamanya.

Menurut Briggs, dibandingkan Doohan, Rossi cenderung lebib kalem meski pembalap Italia itu juga sangat agresif untul mengejar kemenanhan.

Salah satu sifat Rossi yang diingat Briggs adalah kecepatannya dalam mempelajari ilmu-ilmu baru bahkan seluruh nama kru mekanik di paddock.

"Setelah dua atau tiga hari dia tahu nama kami," kata Briggs.

"Tidak butuh waktu lama bagi Vale untuk memahami cara mengendarai Honda. Para atasan dan kru Jepang juga menyadarinya," ucap Briggs menambahkan.

Alex Briggs terpaksa berpisah dengan Rossi mulai MotoGP 2021.

Petronas Yamaha yang menjadi tim baru Rossi membatasi jumlah kru yang boleh dibawa The Doctor.

Berdasarkan pertimbangan yang panjang, Rossi akhirnya hahya memilih 3 kru kecuali Alex Briggs dan Brent Stephens yang mana keduanya kini pulang ke kampung halaman masing-masing.