Find Us On Social Media :

Pebulu Tangkis Indonesia Alami Overweight, PBSI Angkat BIcara

Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti saat tampil pada babak kedua All England Open 2020, di Arena Birmingham, Inggris, Kamis (12/3/2020).

SportFEAT.com - PBSI angkat bicara soal beberapa pebulu tangkis Indonesia yang disebut mengalami overweight selama jeda turnamen, salah satunya Praveen Jordan.

Penampilan para pebulu tangkis Indonesia di 3 turnamen Thailand, Januari 2021 lalu tak hanya disorot dalam aspek prestasinya saja.

Beberapa netizen dan penggemar bulu tangkis Tanah Air turut menyoroti segi penampilan fisik mereka.

Salah satu yang tidak lepas dari sorotan adalah perubahan fisik pemain ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.

Baca Juga: Alasan Anthony Ginting dan 2 Wakil Indonesia Ditarik Mundur dari Swiss Open 2021

Praveen Jordan disebut-sebut mengalami overweight atau dengan kata lain tubuhnya sedikit lebih terisi daripada penampilan dia sebelum jeda turnamen selama pandemi Covid-19.

Seperti diketahui, bulu tangkis dunia sempat mengalami masa hiatus turnamen selama kurang lebih 10 bulan setelah terakhir kali mengadakan All England 2020 pada Maret tahun lalu.

Menyikapi anggapan tersebut, PBSI pun angkat bicara.

Kepala Sub Bidang Pengembangan Sport Science PP PBSI, Iwan Hermawan, menyatakan bahwa memang ada beberapa pemain yang fisiknya kedodoran.

Iwan mengaku sudah menganalisis terkait performa semua pemain selama tampil di Thailand kemarin.

Hasilnya, saat ini PBSI terus gencar untuk memenuhi kebutuhan program pelatihan fisik apa saja yang masih harus diperbaiki.

Terutama untuk mengembalikan bentuk tubuh ideal dan mengatasi pergerakan yang lambat akibat overweight.

Baca Juga: Kabar Duka Selimuti Jonatan Christie, sang Kakak Pergi untuk Selama-lamanya

"Untuk beberapa pemain yang overweight juga kami fokuskan kondisi fisiknya agar kembali ideal, karena kalau sudah overweight, kerja ototnya dan kerja untuk menggerakan tubuhnya butuh tenaga ekstra di samping geraknya menjadi lambat," kata Iwan.

"Pada akhirnya ini mempengaruhi daya tahan yang menjadi pondasi dari semua,” ucap Iwan menambahkan.

Tidak hanya soal pemain yang overweight, PBSI juga terus memantau kondisi fisik pemain yang masih kurang.

Terlebih dari segi stamina yang sering menjadi kelemahan.

"Saya akui beberapa atlet kondisi fisiknya memang masih kedodoran," tutur Iwan.

"Jadi secara khusus saya sudah berbicara dengan para pelatih fisik, di minggu ini kami akan melihat dulu apa saja yang kurang lalu minggu depan mencoba memenuhi kebutuhan program agar sesuai standarnya. Termasuk pemenuhan gizi dan suplemen dari tim medis," ujar dia lagi.

Baca Juga: Jajaki Pelatih Baru, Peraih Medali Emas Olimpiade Rio Buka Donasi demi Menggelar Turnamen

Berdasarkan hasil pencapaian pemain Indonesia di 3 turnamen Thailand, Januari 2021 lalu, target PBSI belum tercapai.

Dari 3 turnamen itu PBSI hanya berhasil menggondol 1 gelar juara di Yonex Thailand Open dari Greysia Polii/Apriyani Rahayu.

Adapun di turnamen BWF World Tour Finals, target 2 gelar sama sekali tidak tercapai setelah Indonesia hanya meloloskan 1 wakil di final yakni Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang harus puas jadi runner-up.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom)