Find Us On Social Media :

Akhirnya Terkuak, Begini Ternyata Rahasia Mapping 8 Ducati ke Lorenzo Selama Ini

Jorge Lorenzo saat masih membela tim Ducati.

SportFEAT.com - Akhirnya Ducati mengungkap arti Mapping 8 yang selama ini menjadi rahasia bersama Jorge Lorenzo di MotoGP musim 2017 silam.

Mapping 8 sangat erat dibicarakan di ranah MotoGP, terutama antara Ducati dengan Jorge Lorenzo.

Seperti diketahui, istilah Mapping 8 sempat menjadi polemik pada MotoGP Malaysia 2017 silam.

Banyak yang menyangka bahwa pesan Ducati ke Jorge Lorenzo itu erat kaitannya dengan team order guna mempermulus jalan Andrea Dovizioso untuk menjadi juara seri tersebut.

Baca Juga: Francesco Bagnaia Ingin Jinakkan Motor yang Sulit Dikuasai Valentino Rossi

Situasi perebutan gelar juara dunia musim 2017 kala itu ada pada Andrea Dovizioso dengan Marc Marquez.

Di MotoGP Malaysia 2017 kala itu, Jorge Lorenzo tengah memimpin balapan.

Sementara Dovizioso ada di belakangnya. Sedangkan Marquez ada di urutan keempat.

Menyisakan beberapa lap terakhir, Lorenzo mendapatkan pesan Mapping 8 di dasbor miliknya.

Dan seketika itu pula, tiba-tiba Lorenzo kehilangan kendali saat melintasi tikungan, ia hampir jatuh dan membuatnya tersalip oleh Dovizioso yang akhirnya memenangi seri tersebut.

Setelah sekian lama bungkam, Manajer Tim Ducati, Davide Tardozzi akhirnya menguak rahasia Mapping 8 itu.

Baca Juga: Marc Marquez Enggan Makan Gaji Buta dan Kembalikan Honornya ke Honda

Perpisahan tim pabrikan Italia itu dengan Andrea Dovizioso mulai MotoGP 2021 agaknya sekaligus mengakhiri rivalitas dengan Lorenzo pula.

Sehingga Tardozzi mulai berani menguak rahasia di balik pesan team order tersebut.

Baca Juga: Bapak Nigeria, Ibu Korea, Real Madrid Syok Tahu Pelari Cepat Mereka Asli Spanyol

"Jelas, itu adalah sebuah pesan. Karena tidak ada 8 peta pada motor. Menggunakan angka sebesar itu tentu menjadi pesan yang sangat jelas bagi pembalap," ujar Tardozzi dilansir Sportfeat dari Motosangp.

"Pesan untuk Jorge saat itu ialah agar tidak menghentikan kembalinya Dovizioso (memimpin klasemen). Karena dia berjuang untuk gelar juara dunia bersaing dengan Marquez."

"Pada dasarnya arti pesan itu adalah hal ini," ungkap Tardozzi lagi.

Sayangnya, mapping 8 Ducati pada Lorenzo itu tidak berakhir manis.

Dovizioso hanya mampu berakhir jadi runner-up Juara Dunia di belakang Marquez pada musim tersebut.

Dovizioso sempat membuka peluangnya lagi pada 2 musim berikutnya secara beruntun, namun ia lagi-lagi hanya mampu finis sebagai runner-up.

Baca Juga: Tak Hanya Absen Bela PSG Sebulan Penuh, Neymar Diejek dan Kini Kesakitan Luar Biasa

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom)