SportFEAT.COM - Pabrikan asal Italia, Ducati, mengaku bangga inovasi yang mereka gunakan pada motor ditiru kompetitor.
Ducati diketahui terakhir kali sebagai juara dunia MotoGP pada 2007 melalui Casey Stoner.
Ini berarti, pabrikan asal Italia tersebut sudah puasa gelar selama 13 tahun terakhir.
Meski demikian, Ducati merasa bangga karena inovasi yang dilakukan pada motor tunggangannya.
Baca Juga: Tulisan VR46 di Motor Luca Marini Bikin Dia Tertekan di MotoGP 2021?
Pabrikan yang bermarkas di Borgo Panigale ini merasa senang karena apa yang dilakukan pada tekinisinya ditiru oleh kompetitornya.
Hal itu diungkapkan sendiri oleh sang General Manager, Gigi Dall'Igna saat peluncuran motor Desmosidici GP21.
"Bukan hal baru bahwa semua pabrikan telah memperkenalkan komponen yang pernah dirancang oleh Ducati," ucap Dall'Igna, dikutip dari Motorsport.
"Karena Suzuki tidak akan pernah menjadi motor yang sama tanpa winglet atau sistem start yang kami luncurkan,”
“Saya sangat senang ketika pabrikan Jepang meniru kami. Anda merasa sangat bangga, kendati pada awalnya sangat kesal dengan penolakan," lanjutnya.
Ducati sempat menjadi musuh semua tim di MotoGP karena teknologi winglet swingarm.
Perangkat itu dianggap menyalahi aturan karena diduga menghasilkan downforce lebih besar sehingga motor lebih aerodinamis.
Baca Juga: Akhirnya Terkuak, Begini Ternyata Rahasia Mapping 8 Ducati ke Lorenzo Selama Ini
Tetapi, Dall'Igna membantah hal tersebut hingga akhirnya FIM memberikan lampu hijau terkait inovasi pada winglet.
Yamaha kemudian mulai mengikuti penggunaan winglet, yang lalu diikuti Honda dan Suzuki, bahkan juga pabrikan Eropa lainnya.
"Kami memiliki sejumlah insinyur dan teknisi kelas satu," kata Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti.
"Selain memiliki kemampuan untuk menjelajahi trek yang tidak biasa, inovasi para teknisi Ducati telah ditiru oleh hampir semua pabrikan,” tambahnya.
Selain winglet, Ducati memperkenalkan holeshot device, sebuah perangkat yang bisa membantu agar bisa meraih start bagus.
Inovasi pabrikan Italia itu ternyata juga diikuti oleh kompetitornya asal Jepang Yamaha yang sebelumnya bermasalah pada ban belakang.
Baca Juga: Francesco Bagnaia Ingin Jinakkan Motor yang Sulit Dikuasai Valentino Rossi
Pabrikan Iwata menirut teknolog tersebut dengan menempatkan knob putar di sisi kiri tangki bahan bakar untuk mengatur suspensi belakang.
Hal ini dilakukan agar membuat motor lebih dekat dengan permukaan.
Kabarnya, Honda juga sedang mengembangkan teknologi serupa demi memaksimalkan potensi RC213V saat start.